Selamat Datang di Blog Saya. Jangan lupa meninggalkan pesan dan komentar Anda

Selasa, 23 Desember 2008

Ada 4-CW, Penting!

4Cdan4W

Langkah-langkah kongkrit yang seharusnya dilakukan oleh setiap instansi/organisasi, khususnya pelayanan publik hendaknya didasarkan kesamaan platform menyangkut visi (vision), misi (mission), persepsi (perception), tujuan (goal), sasaran (target), rencana tindak (action plan), yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya. Untuk dapat mengerucut pada kesamaan persepsi dan pemahaman visi-misi, tujuan-sasaran, dan rencana tindak, harus didasarkan atas 4C dan 4W:

4C:
1. CONCEPT, jelas, komprehensif, dan inovatif.
2. COMPETENT, sesuai sesuai kemampuan, baik dari segi SDM, sarana dan prasarana,maupun anggaran.
3. CONNECTION, hubungan antara satu kegitn dengan kegitan yang lain harus saling terkait. Tumpang tindih sebaiknya dihindari, tetapi duplikasi tidak boleh terjadi.
4. COMMITMENT, pelaksanaan tugas harus konsisten dan serius. Melalui penetapan kinerja pada masing-masing pejabat publik, harus konsisten dan serius dilaksanakan.

4W:
Agar operasionalisasi at any case mencapai hasil maksimal, diperlukan langkah-langkah manajemen menyangkut:
1. WELL PLANNED, perencanaan yang baik, langkah awal dari manajemen yaitu planning, berarti setiap tugas/pekerjaan sebelum dilaksanakan harus direncanakaan dengan baik atau dilakukan secara terencana.
2. WELL ORGANIZED, organisasi yang baik, langkah kedua yaitu organizing, artinya menetapkan struktur organisasi siapa melakukan apa dengan tugas dan fungsinya harus jelas.
3. WELL ARRANGED, pengaturan yang baik, langkah berikutnya berupa actuating atau melaksanakan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakannya, perlu diatur dengan baik, sehingga tidak terjadi benturan, duplikasi, dan penyimpangan.
4. WELL CONTROLLED, pengendalian dan pengawasan yang baik, langkah manajemen terakhir yaitu pengawasan dan pengendalian agar pelaksanaan tugas dan fungsi berlangsung sesuai rencana dan senantiasa pada setiap langkah perlu ada penyesuaian, namun dikendalikan dan diawasai dengan baik.*** MArafah

PEMIMPIN INDONESIA MASA DEPAN

SEPULUH SIFAT DAN CIRI MANUSIA MASA DEPAN (THE TEN MODERN COMMANDMENTS):

1. Kerja itu mulia.
2. Prinsip hidup jelas dan bermoral-etika.
3. Disiplin tinggi, tepat waktu, dan berkomitmen.
4. Rendah hati, terbuka, mau belajar dan mendengarkan orang lain.
5. Hemat-suka menabung (seperti masyarakat Eropa Utara).
6. Bertanggungjawab dan akuntabel.
7. Rajin, tidak menunggu, berdoa dan meminta.
8. Sehat, gesit, lincah, penuh gairah hidup, action-man.
9. Berorientasi pada iptek dan imtaq.
10. Empathy kepada sesama manusia, peduli, cinta tanah air, menghargai sesama (tidak hanya memuji bangsa lain).

MANUSIA INDONESIA MODERN
Melihat ke depan (visioner), percaya diri, sikap hidup kritis, gaya hidup kreatif, rasional dan analitis, stratifikasi sosial terbuka atas dasar prestasi (achievement), kekuatan iptek berpengaruh kuat, masyarakat dinamis, suka menciptakan dan menyebarkan informasi dan selalu beusaha menciptakjan inovasi, sumber hidup utama informasi dan industri, masyarakat heterogeneous di bidang profesi, rasional dan long-term planning, orientasi budaya global, kepemimpinan efektif, dan pengawasan kuat.

MANUSIA INDONESIA YANG AKAN DIBENTUK
Berbudaya malu, mandiri, cerdas, santun, percaya diri, unggul, memiliki jiwa kepemimpinan (leadership), produktif, responsif, kompetitif, mengubah mind-set dan culture-set, tangguh, tahan uji, tahan jaman, konsisten, berkarakter dan jati diri, membangun knowledge-based society knowledge-based economy, dan technology-based development, jujur, terbuka, akuntabel, profesional, bermoral dan bertanggungjawab, memberi pelayanan kepada masyarakat, panutan, contoh, dan teladan masyarakat.

MENUJU MANUSIA INDONESIA YANG,...
Berjiwa entrepreneur, beriptek dan berimtaq, berbudaya e-government, profesional, pengalaman, keterampilan, dan berilmupengetahuan, berkinerja produktif, jujur, integritas tinggi, tegas, lugas, berani, disiplin, bermoral, bertanggungjawab, bersih, tekun, teliti, sabar, bersahaja, dan hidup sederhana, berakhlak mulia, jujur (siddiq), teladan (tabligh), terpercaya (amanah), profesional dan kreatif (fatonah), dan konsisten (istiqomah)***

Empat CW

4Cdan4W

Langkah-langkah kongkrit yang seharusnya dilakukan oleh setiap instansi/organisasi, khususnya pelayanan publik hendaknya didasarkan kesamaan platform menyangkut visi (vision), misi (mission), persepsi (perception), tujuan (goal), sasaran (target), rencana tindak (action plan), yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya. Untuk dapat mengerucut pada kesamaan persepsi dan pemahaman visi-misi, tujuan-sasaran, dan rencana tindak, harus didasarkan atas 4C dan 4W:

4C:
1. CONCEPT, jelas, komprehensif, dan inovatif.
2. COMPETENT, sesuai sesuai kemampuan, baik dari segi SDM, sarana dan prasarana,maupun anggaran.
3. CONNECTION, hubungan antara satu kegitn dengan kegitan yang lain harus saling terkait. Tumpang tindih sebaiknya dihindari, tetapi duplikasi tidak boleh terjadi.
4. COMMITMENT, pelaksanaan tugas harus konsisten dan serius. Melalui penetapan kinerja pada masing-masing pejabat publik, harus konsisten dan serius dilaksanakan.

4W:
Agar operasionalisasi at any case mencapai hasil maksimal, diperlukan langkah-langkah manajemen menyangkut:
1. WELL PLANNED, perencanaan yang baik, langkah awal dari manajemen yaitu planning, berarti setiap tugas/pekerjaan sebelum dilaksanakan harus direncanakaan dengan baik atau dilakukan secara terencana.
2. WELL ORGANIZED, organisasi yang baik, langkah kedua yaitu organizing, artinya menetapkan struktur organisasi siapa melakukan apa dengan tugas dan fungsinya harus jelas.
3. WELL ARRANGED, pengaturan yang baik, langkah berikutnya berupa actuating atau melaksanakan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakannya, perlu diatur dengan baik, sehingga tidak terjadi benturan, duplikasi, dan penyimpangan.
4. WELL CONTROLLED, pengendalian dan pengawasan yang baik, langkah manajemen terakhir yaitu pengawasan dan pengendalian agar pelaksanaan tugas dan fungsi berlangsung sesuai rencana dan senantiasa pada setiap langkah perlu ada penyesuaian, namun dikendalikan dan diawasai dengan baik.*MArafah

Kamis, 04 Desember 2008

Pemimpin yang Bijak

Ketika krisis keuangan global melanda dunia, tidak sedikit orang kehilangan akal sehat dalam mengambil keputusan. "Terburu-buru" begitulah salah satu sifat dasar manusia. Sangat disayangkan perilaku pemimpin masa kini yang apabila memutuskan sesuatu hanya dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, untung rugi, beban, pendapatan, atau yang berkaitan dengan finansial.

Sebelum kondisi krisis melanda, upaya-upaya pendekatan kemanusiaan dilakukan dengan berbagai cara. Dalam dunia bisnis dikenal dengan iklan, promosi, atau semacamnya. Tujuannya adalah menarik simpati, untuk kemudian agar konsumen menentukan pilihan produk, selanjutnya membeli, dst. Upaya tersebut terus dilakukan oleh dunia usaha untuk meningkatkan keuntungan. Namun, saat ini, upaya yang didasari akal sehat tersebut seakan terlupakan. Hari ini beberapa media massa memberitakan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau dengan istilah lain "dirumahkan" atau "diliburkan. Angkanya mencapai puluhan ribu orang.

Dunia usaha yang diharapkan menjadi pilar utama perekonomian bangsa di tengah krisis ini, justru dapat melemahkan, atau bahkan meruntuhkan pilar perekonomian tadi. Berapa banyak keluarga yang terpaksa melakukan penghematan/pengurangan belanja keluarga sebagai akibat berkurangnya/terputusnya aliran kas dari pendapatan. Jika ditelusuri, jauh ke belakang, ujungnya berada pada suatu kondisi lingkaran setan yang sulit diurai. Produksi akan berkurang sebagai akibat permintaan dan daya beli masyarakat menurun dan banyak lagi dampak negatif. Ditambah lagi dampak sosial, kesehatan, keamanan dan ketertiban, dll. yang ditimbulkan.

Dalam kondisi seperti ini, seyogianya,... sebagai seorang pemimpin yang bijak, PHK, atau apa pun namanya menjadi jalan terakhir dari keputusannya.***Mhd