Selamat Datang di Blog Saya. Jangan lupa meninggalkan pesan dan komentar Anda

Senin, 19 Desember 2011

Pengaruh Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru Ekonomi Akuntansi SMA

Pengaruh Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru Ekonomi Akuntansi SMA dan SMK se Kabupaten Jepara

Farida Ulfah, 3351405526 (2009) Pengaruh Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru Ekonomi Akuntansi SMA dan SMK se Kabupaten Jepara. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (Pengaruh Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru Ekonomi Akuntansi SMA dan SMK se Kabupaten Jepara) - Published Version
Restricted to Registered users only

Request a copy

Abstract

Kinerja seorang guru dapat dipengaruhi seberapa besar guru menguasai kompetensi yang harus dipenuhi untuk menjadi seoarang pendidik. Penguasaan besarnya kompetensi oleh guru dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan uji sertifikasi, yaitu proses pemberian sertifikat pendidik bagi guru yang telah memenuhi standar kompetensi guru. Untuk dapat mengetahui pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru ekonomi akuntansi SMA dan SMK se Kabupaten Jepara, maka perlu penelitian lebih lanjut. Permasalahan dalam penelitian ini berawal dari data guru sertifikasi dari dinas pendidikan yang belum jelas sehingga peneliti melakukan observasi dan mengambil data langsung dari masing-masing sekolah. Dengan rumusan masalah: (1) Adakah pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru ekonomi akuntansi SMA dan SMK se Kabupaten Jepara? (2) Adakah perbedaan kinerja guru ekonomi akuntansi SMA dan SMK se Kabupaten Jepara yang sudah tersertifikasi dan yang belum tersertifikasi? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru ekonomi akuntansi SMA dan SMK se Kabupaten Jepara. (2) Perbedaan kinerja guru ekonomi akuntansi SMA dan SMK Se Kabupaten Jepara yang sudah tersertifikasi dan yang belum tersertifikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi akuntansi SMA dan SMK se Kabupaten Jepara yang lulus sertifikasi yang berjumlah 18 guru yang dapat diteliti hanya 17 guru, sedangkan guru yang belum sertifikasi dengan jumlah yang sama diambilkan dari sekolah secara proporsional yaitu 17 guru. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, prestasi akademik, karya pengembangan profesi dan , keikutsertaan dalam forum Ilmiah sebagai variabel bebas, dan kinerja guru sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis diskriptif persentase dan regresi berganda. Berdasarkan hasil deskriptif persentase menunjukkan bahwa secara umum kualifikasi akademik sejumlah 70,58% atau sejumlah 12 guru untuk skor kualifikasi 14536,8-46,6. Prestasi akademik berjumlah 58,82 atau 10 guru untuk skor prestasi akademik sebesar 5736,8-46,6. Karya pengembangan profesi guru sebesar 70,58%% atau sejumlah 12 guru untuk skor karya pengembangan profesi sebesar 0≤skor≤66 dengan skor kinerja antara >36,8-46,6. Karya keikutsertaan dalam forum ilmiah guru yaitu sebesar 94.11% atau sejumlah 16 guru untuk skor keikusertaan dalam forum Ilmiah sebesar 0≤skor≤57 dengan skor kinerja antara >8-17,6. Secara simultan sertifikasi guru berpengaruh terhadap kinerja guru ekonomi akuntansi besarnya pengaruh sebesar 91,10% sisanya 8,90% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini misalnya kepuasan kerja, kepemimpinan kepala sekolah dan lain sebagainnya. Secara parsial komponen sertifikasi berpengaruh terhadap kinerja guru ekonomi akuntansi SMA dan SMK se kabupaten Jepara adalah kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, dan prestasi akademik dengan pengaruh kualifikasi sebesar 33,75%, pendidikan dan pelatihan sebesar 52,99%, dan prestasi akademik sebesar 47,33%. Sedangkan 2 variabel lainnya tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru . Berdasarkan hasil uji t ada perbedaan kinerja guru sertifikasi dengan kinerja guru non sertifikasi dengan rata-rata kinerja guru sertifikasi sebesar 47.47 dibandingkan kinerja guru non sertifikasi yang memiliki rata-rata kinerja sebesar 43.88 apabila dilihat per indikator kinerja berdasarkan hasl uji t dan analisis diskriminan indicator hanya prestasi kerja yang memiliki perbedaan kinerja antara guru sertifikasi dan non sertifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru dan ada pembedaan kinerja antara guru sertifikasi dan guru non sertifikasi. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada penyelenggara sertifikasi guru agar mengoptimalkan kegiatan sertifikasi guru agar kinerja guru di Indonesia semakin meningkat, perlu adanya peningkatan kualifikasi akademik guru, yaitu dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada guru, atau program yang bertujuan meningkatkan kualifikasi akademik guru, mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi guru secara rutin untuk menjaga dan meningkatkan kemamapuan penyelengaraan pendidikan yang dimiliki guru, menyelengggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang prestasi akademik guru, mengadakan penilaian kinerja guru secara rutin untuk mengetahui perkembangan kinerja guru.

http://lib.unnes.ac.id/2229/

Selasa, 01 Maret 2011

Potret Bangsa Indonesia Masa Depan

Potret Bangsa Indonesia Masa Depan

Potret Bangsa Indonesia masa datang yang ingin dibangun, bangsa yang bermartabat, kita tetapkan beberapa butir yang paling dominan, tidak di awang-awang, membumi, mudah operasionalisasinya, mudah dicerna masyarakat luas, dan ada niat serta kemauan mengimplementasikan, kita gali dari pandangan beberapa pakar berikut (Silalahi, Marie Muhammad, Feisal Tamin, Erna Witular, Hasil Penelitian LIPI, Prof. MT Zen, Imam Buchori Zainun, Mohammad Sahari Besari, Tjia May Oen, I Gde Rake, Harijono Djojodiharjo, dan Ciputra):
  1. Silalahi, mantan Menpan, ”Sepuluh Pedoman Pengabdian Aparatur”: (1) Mengenal, mengerti, menghayati, dan melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggungjawab; (2) Tabah, rajin, dan menyelesaikan pekerjaan secepatnya; (3) Patriot, berusaha dan bertindak mencapai hasil lebih baik; (4) Terpuji, berbuat yang bermanfaat untuk organisasi dan masyarakat; (5) Mawas diri, Belajar dan berlatih terus menerus; (6) Beriman, bertaqwa, beriptek, berdoa, berusaha, dan bersyukur; (7) Kesatria, jujur, dan berani mengakui kesalahan; (8) Dewasa, bekerja tanpa putu asa dan menyadari keterbatasan; (9) Bijaksana, berbadan dan berpikir sehari; dan (10) Aparatur sejati, semangat, tak kenal menyerah, rela berkorban, dan loyal.
  2. Marie Muhammad, mantan Menkeu: manusia Indonesia masa depan adalah manusia yang transparan, bertanggungjwab dan bertanggunggugat, wajar dan setara, berkesinambungan dan berkelanjutan, memberi kesempatan yang sama untuk ambil bagian dalam proses pengambilan keputusan.
  3. Feisal Tamin, mantan Menpan: harus dibangun birokrat profesional karier hang netral, kompeten, sejahtera, setia dan taat kepada negara, pemerinah dan masyarakat, bermental baik, berwibawa, berkualitas, dan selalu memperbaiki dirinya memberikan pelayanan kepada masyarakat.
  4. Erna Witular, mantan Menteri: perlu ada saling tahu, adanya dialog, mengakui adanya perbedaan, tumbuh konsensus dan sinergi, dan melihat perbedaan justru sebagai warna dalam tata pengaturan.
  5. Hasil Penelitian LIPI (2000): harus dibangun manusia Indonesia modern yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dari Manusia Indonesia tradisional, yang bercirikan manusia yang selalu melihat ke masa depan, percaya pada diri sendiri, sikap hidup kritis, gaya hidup kreatif, cara berpikir rasional dan analitik, stratifiksi sosial

Pemuda - Wirausaha

PEMUDA-WIRAUSAHA


KELEMAHAN: KEKUATAN:
  • PENGALAMAN FISIK
  • INSTANT IDEALIS
  • EGOIS CITA-CITA
  • PUTUS ASA KREATIVITAS
  • GENGSI KOLEKTIVITAS
  • SANTAI,RELAKS SEMANGAT

PERUBAHAN DARI KE
  • AKTIF PRO-AKTIF
  • KREATIF KREATIF-INOVATIF
  • PRODUKIF BERNILAI (TAMPIL BEDA)
  • PENGIKUT PEMIMPIN INISIATOR
  • SERBA TAHU SERBA MAPAN
  • CAKAP SURVIVAL SKILL
  • OUTPUT OUTCOME


MENUJU PROFESIONALITAS:

PENGALAMAN – KETERAMPILAN - PENGETAHUAN

LEARNING: TO KNOW; TO DO; TO LIVE TOGETHER,
TO BE ......; HOW TO LEARN – UNLEARN

MENUJU: PENINGKATAN;
  • PRODUKTIVITAS;
  • VISIONARY; FUTURISTIK
  • WAWASAN PIMPINAN DAN KETEELADANAN
  • CAKAP (LIFE SKILL)


DARI KE
  • PENCARI KERJA PENCIPTA KERJA
  • PEKERJA PENCIPTA KAPANGAN KERJA
  • PEMBUKA LAPANGAN KERJA PEMUDA WIRASAHA BARU

KEPELOPORAN WIRA: UTAMA; GAGAH BERANI
  • KEPEMIMPINAN SWA: MANDIRI
  • KEMANDIRIAN STA: BERDIKARI
  • KEBERANIAN USAHA:PRODUKTIVITAS