Selamat Datang di Blog Saya. Jangan lupa meninggalkan pesan dan komentar Anda

Minggu, 06 September 2015

MAKALAH AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Makalah Akuntansi Perusahaan Dagang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Latar belakang disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen dalam rangka membahasas tentang Akuntansi Perusahaan Dagang. Makalah ini membahas tentang Asuransi Perusahaan Dagang, Karakteristik Akuntansi Perusahaan Dagang, Macam – macam Perusahaan Dagang, Transaksi – transaksi dalam Perusahaan Dagang dll. Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang Akuntansi Perusahaan Dagang dan Macam – macam Transaksi serta bagaimana mencatat transaksi yang terjadi didalam perusahaan. Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan didalam suatu perusahaan diperlukannya konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi, dahn hubungan dengan pasar. Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti apapun. B. MAKSUD DAN TUJUAN Yang menjadi maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui apa itu Perusahaan Dagang 2. Untuk mengetahui karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan 3. Untuk mengetahui bagaimana proses pencatatan transaksi yang terjadi dalam Perushaan Dagang (1) BAB II PERMASALAHAN Yang menjadi Perumusan Masalah makalah ini adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang ? 2. Karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan dagang ? 3. Bagaimana pencatatan transaksi akuntasi yang terjadi dalam perusahaan dagang ? (2) BAB III PEMBAHASAN 1. PERUSAHAAN DAGANG A. Pengertian Perusahaan Dagang Perusahaan Dagang adala perusahaan yang kegiayan usahanya membeli barang dengan tujuan menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih dulu Contoh – contoh perusahaan dagang antara lain : Toko, Supermarket, Grosir, Pusat – pusat Perbelanjaan, Perusahaan Ekspor-Impor dan lain – Lain. B. Ciri – ciri Perusahaan Dagang 1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan 2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainya 3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang 4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen 5. Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan 6. Tujuan utamanya mencari lada dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi dibanding harga belinya. C. Ciri – ciri khas Akun Perusahaan Dagang adalah sebagai berikut : 1. Akun Pembelian (D) Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali. Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran. (3) 2. Akun Penjualan (K) Terjadi karena perusahaan menjual barang barang dagang yang diperoleh dari pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan bukti penerimaan kas jika tunai. 3. Akun Potongan Pembelian (K) Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi denagan potongan yang diterima. 4. Akun Potongan Penjualan Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan. 5. Akun Rektur Pembelian terjadi karena pembeli mengembalikan senagian barang yang telah dibeli atau sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya. 6. Akun Retur Penjualan Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada pembeli. (4) 7. Akun Biaya Angkut Terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli samapai kegudang pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya. 8. Akun Biaya Pengiriman Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa penjual menanggung ongkos kirim. 9. Akun Persedian Merupakan nilai persediaan barang dagangyang belum terjual pada akhir periode akuntansi. 10. Akun Utang Dagang Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu perusahaan dagang. 11. Akun Piutang Usaha Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan. 12. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP) Untuk menapung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode akuntansi.  Format harga pokok barang yang dibeli Pembelian Retur pembelian Potongan pembelian Rp………. Rp………. + Rp………. Rp………. – Pembelian bersih Ditambah beban angkut pembelian Rp………. Rp………. + Harga pokok barang yang dibeli Rp………. (5)  Format pokok penjualan Persediaan barang dagangan (awal Periode) Pembelian Retur pembelian Potongan pembelian Rp………. Rp………. Rp………. Rp………. Pembelian bersih (hasil pembelian – Retur + Potongan) Beban angkut Rp……… RP……… + Harga pokok barang yang dibeli Barang dagangan tersedia unuk dijual Persediaan barang dagangan (akhir periode) Rp……… Rp……… Rp……… – Harga poko penjualan Rp……… 13. Akun Prive Adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi. 14. Akun Pendapatan Usaha Digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang 15. Akun Persedian Barang Dagang Digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir peride. (6) 2. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG a. Macam –Macam Perusahaan Dagang – Pedagang Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari pabrik kemudian menjualnya kepada pedagang kecil. – Pedagang Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang besar kemudian menjualnya kepada konsumen. b. Kegiatan Usaha / Operasional meliputi : – Membeli barang dagangan – Menyimpan barang dagangan sebelum dijual – Menjual barang dagangan c. Pendapatan Usaha/ Operasinal Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangakan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha. d. Beban Utama – Harga pokok barang dagangan yang telah lau dijual – Beban usaha/operasional terbagi 2 :  Beban penjualan  Beban umum dan administrasi e. Transaksi Perusahaan Dagang – Pembelian – Biaya angkut pembelian – Retur pembelian dan pengurangan harga – Potongan pembelian (7) – Penjualan – Retur penjualan dan pengurangan harga – Potongan penjualan – Pengeluaran – Penerimaan – Syarat pembayaran – Syarat penyerahan barang f. Syarat Penyerahan Barang – FOB Shipping Point Free Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang dari gudang penjual kegudangnya sendiri. – FOB Destination Point Free Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban – Cost, Freight and Insurance Berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang di jualnya. g. Syarat – Syarat Pembayaran – n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari – 2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2% – EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan – N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. (8) 3. PENCATATAN TRANSAKSI AKUNTANSI a. Jurnal Umum Adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing – masing. Pencatatan transaksi kedalam jurnal umum 1. Pembelian barang dagang – Pembelian tunai Dijurnal dengan : Pembelian (D) Rp……. Kas (K) Rp……. – Pembelian kredit Dijurnal dengan : Pembelian (D) Rp…… Utang Dagang (K) Rp….. – Pembelian dengan sebagian dibayar Dijurnal dengan: Pembelian (D) Rp…….. Kas (K) Rp……. Utang Dagang (K) Rp…… 2. Biaya Angkut Pembelian Dikeluarkan untuk ongkos angkut barang dagangan yang dibeli Dijurnal dengan : Biaya Angkut Pembelian (D) Rp……. Kas (K) Rp……. (9) 3. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (PH) Dijurnal dengan : Utang Dagang (D) RP…….. Retur Pembelian dan PH (K) Rp…… 4. Potongan Pembelian – Pembelian tunai Dijurnal dengan : Pembelian (D) Rp…….. Kas (K) Rp……. Potongan Pembelian (K) Rp……. – Pembelian kredit Dijurnal dengan : Utang Dagang (D) Rp…….. Kas (K) Rp…….. Potongan Pembelian (K) Rp……. 5. Penjualan – Pejualan tunai Dijurnal dengan : Kas (D) Rp…….. Penjualan (K) Rp….. – Penjualan kredit Dijurnal dengan : Hutang Dagang (D) Rp…….. Penjualan (K) Rp…….. (10) – Penjualan Sebagian Diterima Dijurnal dengan : Kas (D) Rp……. Hutang Dagang (K) Rp….. Penjualan (K) Rp……. 6. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga (PH) – Penjualan dan PH tunai Dijurnal dengan : Retur Penjualan dan PH (D) Rp……. Kas (K) Rp……. – Penjualan dan PH kredit Dijurnal dengan : Retur Penjualan dan PH (D) Rp……. Hutang Dagang (K) Rp…….. 7. Potongan Penjualan – Potongan penjualan tunai Dijurnal dengan : Potongan Penjualan (D) Rp……. Kas (K) Rp……. – Potongan Penjualan kredit (dapat terjadi bersamaan dengan penerimaan piutang) Dijurnal dengan : Kas (D) Rp……. Potongan Penjualan (D) Rp……. Piutang Dagang (K) Rp…… (11) b. Jurnal Khusus Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi – transaksi keuangan yang sejenis yang sering kali terjadi sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Macam – Macam Jurnal Khusus 1. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas Adalah pegeluaran uang dari Kas untuk kegiatan perusahaan. Misalnya Pembayaran Atas Pembelian Tunai, Pembayaran Utang dan Pembayaran Beban. Format Jurnal Khusus Pengeluaran Kas Nama Perusahaan Dagang Jurnal Khusus Periode Tgl Keterangan Ref Perkiraan Debet Perkiraan kredit Utang Pembelian beban Lain-lain Potongan pembelian Kas Contoh : – 1 Des, dibayar atas pembelian pada bulan Nov kepada CV. Panuntun Mulia Rp. 1.500.000,- – 10 Des, dibeli barang secara tunai dari Fa. Seruni Semarang Rp. 5.000.000,- Dijurnal dengan : Des 1 Utang dagang (D) Rp. 1.500.000,- Kas (K) Rp. 5.000.000,- Des 10 Pembelian (D) Rp. 5.000.000,- Kas (K) Rp. 5.000.000,- (12) 2. Jurnal Khusus Penerimaan Kas Adalah penerimaan uang dari hasil kegiatan perusahaan. Misalnya Penerimaan Atas Penjualan Tunai, Penerimaan Utang dan Penerimaan Pendapatan. Format Jurnal Khusus Penerimaan Kas Nama Perusahaan Dagang Jurnal Khusus Periode Tgl Keterangan Ref Perkiraan Debet Perkiraan Kredit Kas Potongan Penjualan Piutang Lain – lain Contoh : – 5 Des, dijual secara tunai kepada Toko Serba Ada 100 Cengkeh @ Rp.45.000,- – 15 Des, diterima dari Fa. Sapu Jagad atas pelunasan utangnya Rp. 3.000.000,- – 20 Des, diterima dari CV. Adil Makmur Rp. 500.000,- atas bunga yang jatuh tempo Dijurnal dengan : Des 5 Kas (D) Rp. 45.000,- Penjualan (K) Rp. 45.000,- Des 15 Kas (D) Rp. 3.000.000,- Piutang Dagang (K) Rp. 3.000.000,- Des 20 Kas (D) Rp. 500.000,- Pendapatn Bunga (K) Rp. 500.000,- (13) 3. Jurnal Khusus Penjualan Digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu penjualan menimbulkan hak tagihan kepada pelangan. Format Jurnal Khusus Penjualan Nama Perusahaan Dagang Jurnal Khusus Periode Tgl Keterangan Ref Perkiraan Debet Piutang Lain – lain 4. Junal Khusus Pembelian Digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu pembelian menimbulkan kewajiabn atau utang kepada pemasok. Format Junal Khusus Pembelian Nama Perusahaan Dagang Jurnal Khusus Periode Tgl Keterangan Ref Perkiraan Debet Utang Lain – lain Keterangan : (D) = Penulisan dikolom Debet (K) = Penulisan dikolom Kredit (13) c. Sistem Persediaan Barang Dagang 1. Sistem Persediaan Periodik – Tidak memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual – Persediaan dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali – Digunakan untuk barang yang relatif tidak mahal 2. Sistem Persediaan Perpetual – Memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual – Persedian dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali – Digunakan untuk setiap jenis barang. (14) BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa perusahaan dagang adalah perusahaan yangkegiatan usahanya perusahaan membeli barang dengan tujuanmenjualnya kembali, tanpa memprosesnya lebih dahulu. Oleh karena itu didalam menjalankan sebuah perusahaan haruslah memperhatikan berbagai karakteristik yang ada serta cara yang tepat dalam melakukan pencatatan transaksi yang ada. B. SARAN Melalui pembuatan Makalah ini, maka penulis mengharapkan agar setiap perusahaan yang ingin menjalankan usahanya harus memperhatikan aspek – aspek pendukung yang dianggap perlu dan penting guna tercapainya suatu tujuan perusahaan yang ingin dicapai.
Harga Pokok Penjualan Metode LIFO dan Kajian Perpajakan Harga Pokok Penjualan Metode LIFO LIFO, yang berakronim Last In First Out, adalah barang yang terakhir masuk, akan dijual paling awal (lebih dahulu). aneh? bisa dibilang iya, karena dengan metode ini akan membuat HPP akan menjadi tidak realistis. Coba dipikirkan, biaya yang dibebankan mempergunakan cost dari pembelian yang terakhir dan tidak memperhitungkan bahwa ada kemungkinan barang dagang yang dijual bercampur antara persediaan barang yang menggunakan harga yang lama dengan persediaan barang baru dengan harga yang berbeda (harga baru). di Amerika, metode LIFO ini tidak dianjurkan untuk diimplementasikan dan dianggap sebuah praktek yang ilegal, pun bila ada yang menggunakan metode LIFO akan diawasi dengan sangat ketat oleh pemerintah disana. Baiklah, mari kita mencoba hitung Harga Pokok Penjualan atau HPP dengan metode LIFO ini. saya akan tulis kembali soal yang sama seperti pada metode rata rata dan metode FIFO. UD Albirin Asri yang merupakan sebuah toko yang berdagang menjual beras pada tanggal 1 April mempunyai persediaan sejumlah 1 kwintal (100 kg) beras senilai Rp 300.000. tampak beberapa transaksi yang terlihad pada buku catatan UD Albirin Asri seperti berikut: Date Transaksi Kuantitas Unit Price Jumlah 01-Apr Penjualan 40 4.500 180.000 10-Apr pembelian 30 3.100 93.000 10-Apr Penjualan 66 4.650 302.000 20-Apr pembelian 25 3.200 80.000 30-Apr pembelian 40 3.250 130.000 30-Apr Penjualan 25 4.875 121.875 dan inilah rangkumannya Rangkuman Total Pembelian 95 303.000 Total Penjualan 130 604.000 Transaksi pada 1 April: Kita bisa mengetahui hasilkan akan sama dengan metode metode sebelumnya, jadi kita lewati saja Transaksi 10 April 2015: Opening Balance (saldo awal) 60 kg dengan unit cost Rp 3.000 Purchase (pembelian) 30 kg dengan harga Rp 3.100 per kg, jadi total pembelian sebesar Rp 93.000 yang berhasil dijual sebanyak 65 kg, unit cost mana yang digunakan? dengan konsep LIFO, maka : 30 kg x Rp 3.100 = Rp 93.000 35 kg x Rp 3.000 = Rp 105.000 --------------- (+) Total COGS = Rp 198.000 dan bila dibuatkan tabel, akan nampak seperti dibawah ini: LIFO METHOD Date/Acc 01-Apr 10-Apr 10-Apr 20-Apr 30-Apr Total Opening Balance Qty 100 60 60 25 50 50 Rp 300.000 180.000 180.000 77.500 155.000 155.000 Purchase Qty 30 25 40 95 U/Prx 3.100 3.200 3.250 Rp 93.000 80.000 130.000 303.000 Sold (COGS) Qty 40 30 35 25 130 U/Prx 3.000 3.100 3.000 3.200 Rp 120.000 93.000 105.000 80.000 398.000 Closing Balance Qty 60 60 50 50 65 65 Rp 180.000 180.000 155.000 157.500 205.000 205.000 Summary : Opening Balance 100 300.000 Purchase 95 303.000 Sold (COGS) 130 398.000 Closing Balance 65 205.000 Notes: Jangan Lupa perhatikan summarynya juga Kesimpulan: Dengan Mempergunakan tiap masing masing metode, baik metode rata rata, metode FIFO, Metode LIFO pada postingan sebelumnya, dengan soal yang sama, hasilnya: summary-nya saya pindahkan kesini, coba perhatikan pada summary-nya masing masing Summary Average Method FIFO Method LIFO Method Qty Value Qty Value Qty Value Opening Balance 100 300.000 100 300.000 100 300.000 Purchase 96 303.000 96 303.000 96 303.000 Sold (COGS) 130 396.565 130 393.000 130 398.000 Closing Balance 65 206.435 65 210.000 65 205.000 Opening Balance (Saldo Awal) tetap sama: Qty = 100 kg - Rp 300.000 Purchase (Pembelian) tetap sama: Qty = 95 kg - Rp 303.000 Kuantitas HPP sama yakni 135 kg, tetapi value (nilainya) berbeda: Average : 396.565 FIFO : 393.000 LIFO : 398.000 Closing Balance (Saldo Akhir) Qty sama, yakni 65 kg namun nilainya berbeda - beda: Average : 206.435 FIFO : 210.000 LIFO : 205.000 Kajian Perpajakan Akuntansi Perpajakan bisa memainkan HPP, Harga Pokok Penjualan (COGS) bersifat sangat vital pengaruhnya dalam besaran perhitungan pajak. nilai besar kecilnya PPh yang akan di tanggung nantinya sangat dipengaruhii oleh besaran HPP. Dengan angka penjualan yang sama, makin besar harga HPP nya, maka laba yang diperoleh semakin kecil, dan sudah barang tentu pajak yang harus ditanggung akan makin kecil juga. Berikut beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan: Freight, elemen pembentuk HPP, pengakuan biaya ini harus sesuai Discount dan Retur Pembelian: Discount atau potongan harga haruslah dihitung dengan semestinya, apabila lupa dalam menghitung potongan harga, maka akibatnya pembebanan HPP akan jadi lebih tinggi dari yang semestinya. HPP yang lebih tinggi akan mengakibatkan pajak yang dibayarkan tentu lebih rendah, dan apabila ditjend pajak tidak mengetahui hal ini, ya bersukurlah, namun apabila ketahuan,makan hal ini menjadi koreksi ketika pemeriksaan. Metode dalam Penentuan Harga Pokok Penjualan dan Penilaian Persediaan Apabila diperhatikan dari kesimpulan tadi, bisa dilihat dengan jelas bahwa metode LIFO adalah metode yang menghasilkan HPP yang paling tinggi, ini karena harga pembelian trendnya kan akan terus meningkat. perlu diingat, dalam konsep LIFO, biaya unit yang digunakan sebagai dasar perhitungan HPP merupakan harga pembelian yang palint terkini (most recent). kita semua juga tahu, dinegara ini tingkat inflasi terus cenderung menigkat dari waktu ke waktu. jarang sekali ada kejadian sebuah harga mengalami penurunan. dengan demikian, metode LIFO adalah metode yang akan memghasilkan PPh yang paling kecil.! HPP yang paling tinggi berikutnya ialah Metode Rata Rata (Average Method), hampir mendekati metode LIFO, hanya saja, nilai yang diambil adalah nilai tengahnya Metode FIFO merupakan penggunaan metode yang paling kecil HPP-nya dan juga sekaligus paling realistis. Metode apa yang akan anda gunakan? beralih ke metode LIFO? Apapun metode yang digunakan, ntah itu LIFO, FIFO, Average terserah saja, sepanjang metode itu diterapkan dengan konsisten. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/harga-pokok-penjualan-metode-lifo.html

Harga Pokok Penjualan Metode Rata Rata | Average Method

Harga Pokok Penjualan Metode Rata Rata | Average Method Penentuan Harga Pokok Penjualan Average Method Dear para pembaca, tulisan ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya tentang harga pokok penjualan pada perusahaan dagang Penilaian Persediaan dan Penentuan Harga Pokok Penjualan Seperti yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya, ada tiga metode yang bisa kita gunakan dalam penentuan besaran Harga Pokok Penjualan dalam usaha dagang sekaligus nilai persediaan pada akhir periode. Metode Rata Rata (average method) Metode FIFO Metode LIFO Kita langsung pada Contoh Kasus UD Albirin Asri yang merupkan sebuah toko yang berdagang menjual beras pada tanggal 1 April mempunyai persediaan sejumlah 1 kwintal (100 kg) beras senilai Rp 300.000. tampak beberapa transaksi yang terlihad pada buku catatan UD Albirin Asri seperti berikut: Date Transaksi Kuantitas Unit Price Jumlah 01-Apr Penjualan 40 4.500 180.000 10-Apr pembelian 30 3.100 93.000 10-Apr Penjualan 66 4.650 302.000 20-Apr pembelian 25 3.200 80.000 30-Apr pembelian 40 3.250 130.000 30-Apr Penjualan 25 4.875 121.875 Dan apabila kita rangkum, maka akan menjadi seperti ini: Rangkuman Total Pembelian 95 303.000 Total Penjualan 130 604.000 Permasalahan: Berapakah Inventory Cost UD Albirin Asri pada akhir periode bulan April? Berapakah Nilai Persediaan UD Albirin Asri pada akhir periode bulan April? Berapakah Laba Kotor UD Albirin Asri apabila tidak ada biaya overhead? Seperti telah dijelaskan sebelumnya, persediaan tipe seperti ini bisa diukur dengan menggunakan tiga metode. saya akan mencoba untuk menggunakan ketiga metode diatas. untuk kali ini saya akan menggunakan metode rata rata (average method), untuk metode FIFO dan LIFO akan saya posting pada postingan berikutnya. Average Method (Metode Rata rata) Penentuan Harga Pokok dari barang yang telah terjual per-unitnya dengan menjumlahkan saldo awal barang dengan jumlah nilai pembelian, kemudian dibagi dengan kuantitas saldo akhir ditambah kuantitas barang yang dibeli. Rumusnya sebagai berikut: HPP per Unit = [Rp Saldo awal + Rp Pembelian] : [kutantitas saldo awal + kuantitas pembelian] Total HPP yang terjual = HPP per Unit x Kuantitas Terjual Saldo Akhir' = Saldo Awal + Pembelian - Penjualaan Dalam contoh kasus UD Albirin Asri tadi diatas : HPP per Unit penjualan 01-April: HPP per Unit = (Rp 300.000 + 0) : (100 + 0) HPP per Unit = Rp 300.000 : 100 Rp 3.000 Total Harga Pokok Penjualan terjual : Rp 3.000 x 40 = Rp 120.000 Saldo Akhir : Rp 300,.000 + 0 - 120.000 Rp 180.000 Demikian seterusnya sampai dengan akhir periode. Apabila diteruskan semua transaksi tersebut, maka akan didapat tabel seperti ini: Average Method Date/Acc 01-Apr 10-Apr 20-Apr 30-Apr Total Opening Balance Qty 100 60 25 50 50 Rp 300.000 180.000 75.833 155.833 155.833 Pembelian Qty 30 25 40 95 U/Prx 3.100 3.200 3.250 Rp 93.000 80.000 130.000 303.000 Sold (COGS) Qty 40 65 25 130 U/Prx 3.000 3.033 3.175 Rp 120.000 197.167 79.398 396.565 Closing Balance Qty 60 25 50 65 65 Rp 180.000 75.833 155.833 206.435 206.435 Summary openin balance 100 300.000 Purchase 95 303.000 Sold (COGS) 130 396.565 Closing Balance 65 206.435 Notes: Coba Perhatikan rangkuman (summary) Sold (COGS) adalah sebesar Rp 396.565 Closing Balance (persediaan akhir) adalah sebesar Rp 206.435 Bisa kita uji menggunakan rumus: Persediaan Akhir = Persediaan awal + Pembelian - HPP Persediaan Akhir = Rp 300.000 + 303.000 - 396.565 Persediaan Akhir = Rp 206.435 Sumber:
Harga Pokok Penjualan Metode FIFO Perhitungan Harga Pokok Penjualan (COGS) Metode FIFO Setelah sebelumnya perhitungan harga pokok penjualan metode rata rata (average), kali ini kita bahas contoh soal harga pokok penjualan metode FIFO, FIFO yang merupakan akronim dari First In First Out, adalah barang dagang yang masuk lebih dulu, itulah yang harus dijual lebih dulu. Contoh Soal: Masih dengan contoh soal yang sama dengan sebelumnya, pada Harga Pokok Penjualan metode rata rata (average method), saya akan tulis kembali: UD Albirin Asri yang merupakan sebuah toko yang berdagang menjual beras pada tanggal 1 April mempunyai persediaan sejumlah 1 kwintal (100 kg) beras senilai Rp 300.000. tampak beberapa transaksi yang terlihad pada buku catatan UD Albirin Asri seperti berikut: Date Transaksi Kuantitas Unit Price Jumlah 01-Apr Penjualan 40 4.500 180.000 10-Apr pembelian 30 3.100 93.000 10-Apr Penjualan 66 4.650 302.000 20-Apr pembelian 25 3.200 80.000 30-Apr pembelian 40 3.250 130.000 30-Apr Penjualan 25 4.875 121.875 Dan inilah rangkumannya Rangkuman Total Pembelian 95 303.000 Total Penjualan 130 604.000 Transaksi pada 1 April: Karena persediaan barang pada tanggal 1 April 2015 hanya bersaldo awal 100 kg, maka 40 kg dijual menggunakan unit cost Saldo Awal = 300.000 : 100 = Rp 3.000 Total COGS 1 April = Rp 3.000 x 40 kg = Rp 120.000 Persediaan Akhir = Rp 300.000 - 120.000 = Rp 180.000 Transaksi 10 April: Pembelian barang dagang 30 kg sesenilai Rp 3.100 per kg, total pembelian : Rp 93.000 Terjual barang dagang 65 kg, akan unit cost yang mana yang digunakan? Karena pada 01 April telah terjual 40 kg, sisa barang dagang yang sebelumnya menggunakan unit price hanya sisa 60 kg, dan tidak cukup untuk menutupi transaksi penjualan yang sebanyak 65 kg, jadi: 60 kg barang dagang menggunakan unit price Rp 3.000 5 kg barang dagang mempergunakan unit price Rp 3.100 Total COGS 10 April 2015: 60 x Rp 3.000 = Rp180.000 5 x Rp 3.100 = Rp15.000 Total COGS Rp195.500 Apabila dibuatkan tabel, akan tampak seperti ini: FIFO METHOD Date/Acc 01-Apr 10-Apr 10-Apr 20-Apr 30-Apr Total Opening Balance Qty 100 60 30 25 50 50 Rp 300.000 180.000 93.000 77.500 157.500 157.500 Purchase Qty 30 30 25 40 95 U/Prx 3.100 3.100 3.200 3.250 Rp 93.000 93.000 80.000 130.000 303.000 Sold (COGS) Qty 40 60 5 25 130 U/Prx 3.000 3.000 3.100 3.100 Rp 120.000 180.000 15.500 77.500 393.000 Closing Balance Qty 60 30 25 50 65 65 Rp 180.000 93.000 77.500 157.500 210.000 210.000 Summary : Opening Balance 100 300.000 Purchase 95 303.000 Sold (COGS) 130 393.000 Closing Balance 65 210.000 Notes: Coba perhatikan summarynya, Bila hendak diuji, silahkan pergunakan rumus COGS seperti yang telah dilakukan pada postingan sebelumnya pada metode Average Method Itulah sekilas contoh soal harga pokok penjualan metode FIFO, selanjutnya kita menggunakan Harga Pokok Penjualan Metode LIFO sekaligus mengenai kajian pajak tentang harga pokok penjualan pada usaha dagang, pada artikel berikutnya : Harga Pokok Penjualan Metode LIFO

Tujuan Manajemen

Tujuan Manajemen Tujuan Manajemen - Manajemen adalah sebuah ilmu didalam melaksanakan kegiatan organisasi atau perusahaan. kegiatan kegiatan perusahaan bisa berupa pengorganisasian yang didalamnya mencakup tindakan perencanaan, menyusun, mengusahakan dan pengawasan yang meliputi seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Semisal jika organisasi berupa perusahaan, maka tujuannya sudah jelas, yaitu mencari laba sebanyak mungkin untuk kemakmuran pemilik Tujuan Manajemen Tujuan Manajemen sebaiknya ditetapkan secara realistis, rasional, logis serta ideal yang berdasarkan kepada fakta data, potensi serta kemampuan yang dimiliki dan juga tidak saling bertentangan dengan nilai sosial, moral, agama maupun peraturan pemerintah yang ada supaya tujuan perusahaan yang ditetapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan cukup visible untuk bisa dicapai yang menguntungkan semua pihak yang ada. Tujuan manajemen menurut GR Terry adalah tujuan yang diinginkan oleh pihak yang berkepentingan yang melukiskan ruang atau skope yang jelas dan memberi arah kepada seorang manajer. Definisi tersebut meliputi 4 hal pokok yaitu : Tujuan Skope Kepastian Arah Tujuan manajemen haruslah mencakup ke 4 hal tersebut berikut dengan perencancanaan tentang kebijakan, strategi, prosedur, metode, sistem, aturan, intruksi dan yang lainya yang bisa dijalankan dalam mencapai tujuan tersebut. Pada dasarnya, yang perlu diketahui adalah bahwa setiap tujuan adalah merupakan rencana. Tujuan tujuan organisasi atau perusahaan bisa terlihat dari Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (ADART) tiap tiap organisasi. Tujua manajemen bisa ditinjau dari berbagai sudut, semisal berdasarkan tipe, prioritas, jangka waktu, sifat, hierarki, bidan ataupun menurut jiwanya. Tujuan Manajemen berdasarkan tipe tujuan bisa terdiri atas : Profit objectives, tujuan manajemen untuk memperoleh laba untuk pemiliknya Service objective, tujuan manajemen memberi pelayanan yang bagus untuk konsumen, maksudnya bisa meninggikan nilai barang atau jasa yang ditawarkan atau dijual kepada konsumen Social objectives, tujuan manajemen untuk lebih mementingkan nilai yang bisa diciptakan oleh organisasi untuk kesejahteraan masyarakat Personal objectives, tujuan manajemen lebih menghendaki karyawan atau pekerja secara individual memperoleh kepuasan dalam hal pekerjaan didalam organisasi atau perusahaan. Tujuan Manajemen berdasarkan prioritas bisa dibagi atas : Sasaran primer Sasaran sekunder Sasaran individual Sasaran sosial Tujuan manajemen berdasarkan jangka waktu dapat dibagi atas : Tujuan jangka panjang Tujuan jangka menengah Tujuan jangka pendek Tujuan manajemen menurut bidangnya bisa kita lihat sebagai berikut : Top level objective, tujuan secara umum, menyeluruh yang berkaitan dengan berbagai bidang sekaligus Finance objective, tujuan manajemen yang berkaitan dengan modal Production objective, tujuan manajemen yang berkaitan dengan produksi Marketing objective, tujuan yang berkaitan dengan bidang pemasaran Office objective, tujuan yang berkaitan dengan bidang ketatausahaan Tujuan manajemen dilihat dari motifnya, terbagi atas : Public objective, tujuan manaujemen yang wajib diraih karena ada peraturan perudang-undangan yang berlaku Organizational objectives, tujuan yang yang harus direalisasikan dikarenakan ada ketentuan organisasi yang telah tercantim pada statuta, ADART yang bersifat zakelijk dan impersonal yang artinya tidak boleh berdasarkan pada pertimbangan selera pribadi didalam upaya cara pencapaiannya Personal objective, tujuan individu atau tujuan pribadi yang walaupun mungkin masih berkaitan dengan organisasi yang didalam upaya pencapaiannya sangat terpengaruh oleh pandangan atau selera pribadi. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/tujuan-manajemen.html

3 Tingkatan Manajemen

3 Tingkatan Level Manajemen Tingkatan Manajemen - Manajer merupakan seseorang yang bekerja sama dengan orang lain dengan cara mengorganisasikan aktivitas bersama sama untuk merealisasikan keinginan organisasi. Umumnya manajemen mempunyai tanggung jawab dan tugas yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian. Tetapi jika dilihat dari sisi level atau tingkatan manajemen bisa dibagi kedalam tiga kelompok sesuai fungsi dan tugasnya, yaitu: Tingkatan Manajemen 1. Manajemen Puncak | Top Level of Management Manajemen Puncak atau Top Level Management umumnya terdiri atas direksi, CEO (Cheif Executive Officer), GM atau General Manager atau yang sering pula disebut Presiden Direksi (presdir). Direksi merupakan perwakilan dar pemilik perusahaan atau Pemegang Saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh Dewan Direksi perusahaan. Ciri ciri dan Peran yang paling utama dari manajemen puncak adalah sebagai berikut: Menentukan rencana, tujuan, serta kebijakan perusahaan atau organisasi Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen dibawahnya yang ada pada organisasi Memobilisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan yang tersedia Manajemen puncak umumnya bekerja dari pemikiran, perencanaan lalu memutuskan, maka dari itu manajemen puncak juga sering disebut Otak organisasi atau Administrator Mempersiapkan rencana jangka panjang perusahaan Manajemen puncak mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang maksimal. Manajemen puncak merupakan otoritas tertinggi pada sebuah organisasi, bertanggungjawab secara langsung kepada pemilik perusahaan (Pemegang Saham), Pemerintah maupun ke Masyarakat umum. Manajemen puncak memerlukan keterampilan konseptual yang lebih dibandingkan keterampilan secara teknis 2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hierarki pada sebuah perusahaan atau organisasi. Manajemen Tingkat Menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak. Manajemen tingkat menengah bisa meliputi beberapa tingkatan, membawahi dan mengarahkan aktivitas aktivitas manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini memiliki tanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya. Manajemen pada tingkat menengah ini umumnya terdiri atas Kepala Departemen atau HOD, Manajer Cabang, Junior Executive. Kepala Departemen semisal Manajer Keuangan, Purchasing Manager dan yang lain lain. Manajer Cabang contohnya kepala cabang perusahaan atau unit lokal. Junior Eksekutif contohnya adalah Asisten Manajer Pembelian, Asisten Manajer Keuangan dan yang lainnya. Manajemen Tingkat Menengah ini dipilih oleh Manajemen Puncak Tugas dan peran manajemen tingkat menengah beberapa diantaranya seperti berikut ini: Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen yang ada Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah posisinya Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih rendah. Bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Direksi dan CEO perusahaan Membutuhkan keterampilan yang lebih manajerial serta teknis dan kurang membutuhkan keterampilan yang sifatnya konseptual 3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management) Manajemen Lini Pertama atau Low Level Management adalah tingkatan manajemen yang paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan pengawasan terhadap tenaga tenaga operasional pada sebuah perusahaan atau organisasi serta tidak membawahi manajer yang lain. Manajeemn Lini Pertama ini umumnya terdiri atas mandor dan pengawas yang dipilih oleh manajemen level menengah. Mereka biasanya juga disebut dengan tingkat Supervisor atau pengawas. bahkan mereka pula dikenal sebagai manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen yang lebih tinggi. Manajemen tingkat yang paling bawah ini melaksanakan beberapa aktivitas seperti berikut ini: Mengarahkan karyawan atau pekerja Mengembangkan moral kepada para karyawan Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau pekerja Manajemen tingkat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengendalikan dan mengarahkan pekerja Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. tidak menyusun rencana jangka panjang Mempunyai kewenangan yang terbatasi namun tanggung jawab yang penting untuk mendapatkan pekerjaan yang dijalankan dari pekerja. Manajemen lini pertama ini dengan teratur harus memberi laporan dan bertanggung jawab secara langsung kepada manajemen level menengah Manajemen lini pertama ini juga membutuhkan keterampilan yang bersifat lebih teknikal dan kemampuan dalam berkomunikasi. Keahlian Manajemen Manajemen dalam tingkatan atau level manapun harus mempunyai kemampuan untuk berhasil, juga termasuk kemampuan bekerja bersama sama didalam sebuah tim, kemampuan menyusun perencanaan dan pelaksanaan rencana jangka panjang, berani menghadapi dan mengambil resiko serta keahlian interpersonal. Umumnya, secara mendasar keahlian manajemen bisa dikelompokkan menjadi tiga, seperti berikut: 1. Keahlian Teknis | Technical Skill Keahlian teknis adalah kemampuan manajemen untuk mempergunakan prosedur, teknik serta pengetahuan pada bidang khusus. Keahlian teknis ini sangat diperlukan oleh seorang manajer di lini pertama atau manajer yang berada pada tingkatan terendah karena manajer dilini ini seringkali terlibat secara langsung dengan para pekerja yang menjalankan atau mengoperasikan mesin, salesman atau bahkan programer yang memerlukan pengarahan untuk menyelesaikan tugas tugas mereka yang kompleks 2. Keahlian Interpersonal | Interpersonal Skill Keahlian interpersonal maksudnya adalah keahlian untuk bekerja secara bersama sama, memahami serta memotivasi orang lain secara individu atau didalam kelompok. Semisal kemampuan dalam berkomunikasi, memimpin, memberikan motivasi kerja kepada para karyawan untuk menyelesaikan tugas tugas yang ada. Selain itu mereka harus rajin berinteraksi dengan para atasan ataupun orang lain yang berada diluar wilayah kerja mereka 3. Keahlian Konseptual | Conseptual Skill Keahlian konseptual merupakan kemampuan dalam mengkoordinir dan mengintegrasikan seluruh kepentingan kepentingan serta kegiatan organisasi. Keahlian ini sangat penting untuk manajemen puncak. Kemampuan skill seorang manajer dalam usahanya untuk naik ke level yang lebih tinggi lagi tergantung kepada kemampuannya dalam memahami peran kerja departemen yang lain semisal keuangan, personalia, produksi, marketing dan yang lainnya Keahlian Tambahan Masih ada keahlian keahlian manajemen yang lain selain keahlian teknis, keahian interpersonal serta keahlian konseptual yaitu 4 keahlian tambahan yang mestinya dimiliki oleh seorang manajer yang handal, 4 keahlian tersebut sebagai berikut: 1. Keahlian Diagnosis Seorang manajer harusnya mampu untuk menganalisa sebuah masalah yang ada pada organisasi serta mengembangkan solusinya. Jika manajer tidak mampun untuk mengdiagnosis sebuah masalah, maka bisa saja manajer tersebut bukanlah manajer yang berprestasi yang bisa diandalkan untuk naik ke jenjang level yang lebih tinggi 2. Keahlian Komunikasi Manajer harus bisa menyalurkan sebuah ide dan menginformasi kepada yang lain. Bukan hanya itu seorang manajer juga bisa menerima sebuah ide dan informasi dari orang lain secara baik sehingga nantinya manajer bisa mengkoordinasikan pekerjaan pada rekan rekan kerja satu timnya. Tanpa ilmu kemampuan komunikasi yang bagus, manajer akan kesulitan dalam menghidupkan kerja sama tim. 3. Keahlian Manajemen Waktu Manajemen waktu wajib dikuasai oleh seorang manajer yang handal, manajemen harus mampu memprioritaskan pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya. membagi pekerjaan dan bekerja secara efektif dan efisien sehingga pekerjaan bisa dengan cepat terselesaikan 4. Keahlian Pengambilan Keputusan manajemen harus sanggup mengambil sebuah keputusan, setelah mendiagnosa dan menganalisa sebuah permasalahan, seorang manajer yang handal harus mampu mengambil sebuah keputusan yang cepat, tepat, efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada dan mampu mengambangkan menjadi peluang yang amat berharga. Sumber:http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/tingkatan-manajemen.html

Pengertian Manajemen Keuangan (Finacial Management)

Pembahasan MANAJEMEN KEUANGAN Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan merupakan salah satu bagian utama dari ilmu manajemen. Pengertian Manajemen Keuangan adalah semua aktivitas entitas bisnis (organisasi) dalam kerangka penggunaan serta pengalokasian dana entitas bisnis (perusahaan) dengan efisien. pengertian ini mengalami berbagai perkembangan berawal dari pengertian yang hanya sekedar mengutamakan kegiatan mendapatkan / memperoleh dana saja hingga mencakup kegiatan mendapatkan, penggunaan dana hingga pengelolaan atas aset (aktiva). pengertian manajemen keuangan manajemen keuangan Baca juga artikel sebelumnya : Pengertian Manajemen George R Terry menyebutkan ada empat aktivitas yang sering kali dikenal dengan POAC yang berakronim Planning - Organizing - Actuating - dan Controling. Pengertian Manajemen Keuangan menurut para ahli Ada beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Manajemen Keuangan: James Van Horne, menyatakan: semua kegiatan atau aktivitas yang berhubungan langsung dengan perolehan, pendanan serta pengelolaan aset (aktiva) dengan tujuan yang menyeluruh. Suad Husnan, berpendapat bahwa: Manajemen keuangan adalah manajemen terhahap semua fungsi keuangan Bambang Riyanto, mendefinisikan : Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan upaya memperoleh dana yang dibutuhkan dengan biaya yang seminimal mungkin dan syarat yang menguntunggkan serta uapay untuk mempergunakan dana yang diperoleh tersebut secara efisien dan efektif Liefman menyatakan: Definisi manajemen keuangan adalah upaya penyediaan uang dan mempergunakan dana tersebut untuk mendapatkan aset (aktiva) Seperti yang disebut diawal tadi, dengan melihat beberapa pengertian diatas, pengertian manajemen keuangan secara sederhana adalah suatu proses dalam aktivitas keuangan perusahaan, dimulai dari cara memperoleh dana dan mempergunakannya. penggunaannya harus tepat sasaran, efisien, dan efektif supaya tujuan keuangan perusahaan yang sudah ditetapkan dalam perencanaan bisa terwujud. Prinsip Manajemen Keuangan Manajemen keuangan tidak hanya sekedar pencatatan akuntansi saja. manajemen keuangan adalah bagian yang penting dan tidak bisa dianggap sebagai suatu kegiatan tersendiri yang menjadi bagian dari pekerjaan orang-orang keuangan. Manajemen Keuangan dalam prakteknya merupakan aktivitas yang dilakukan dan muncul dalam rangka untuk menyehatkan keuangan perusahaan atau organisasi. maka dari itu, dalam membuat sebuah sistem manajemen keuangan, kita membutuhkan prinsip prinsip ini yang menjadi dasarnya, diantarnya:. Consistency (Konsistensi) dalam prinsip konsistensi ini, suatu sistam serta kebijakan keuangan perusahaan haruslah konsisten, tidak berubah dari periode ke periode, namun perlu diingat bahwa sistem keuangan bukan berarti tidak boleh dilakukan penyesuaian bila ada suatu perubahan yang signifikan didalam perusahaan. pendekatan keuangan yang tidak konsisten bisa menjadi tanda bahwa ada manipulasi pada pengelolaan keuangan perusahaan. Accountability (Akuntabilitas) Prinsip ini adalah suatu kewajiban hukum ataupun moral, yang melekat kepada individu, kelompok ataupun perusahaan untuk memebri penjelasan bagaimana dana ataupun kewenangan yang telah diberikan kepada pihak ke-3 dipergunakan. pihak pihak harus bisa memberi penjelasan tentang penggunaan sumber daya dan apa saja yang sudah dicapai sebagai suatu bentuk pertanggung-jawaban kepada pihak pihak yang berkepentingan, agar semua tahu bagaimana kewenangan dan dana yang dimiliki itu dipergunakan. Transparancy (Transparansi) manajemen harusnya terbuka terhadap pekerjaannya, memberikan informasi tentang rencana dan segala aktivitas kepada yang berkepentingan, termasuk memberikan laporan keuangan yang wajar, lengkap, tepat waktu dan akurat yagn bisa diakses dengan mudah oleh yang berkepentingan, apabila tidak transparan, maka ini bisa mengindikasikan manajemen telah menyembunyikan sesuatu. Viability (Kelangsungan Hidup) Supaya kesehatan keuangan perusahaan terjaga, semua pengeluaran operasional ataupun ditingkat yang strategis harus disesuaikan dengan dana yang ada. kelangsungan hidup entitas merupakan ukuran suatu tingkat keamanan serta keberlanjutan keuangan perusahaan. manajemen keuangan harus menyusun rencana keuangan dimana menunjukkan bagaimana suatu perusahaan bisa menjalankan rencana strategisnya guna memenuhi kebutuhan keuangan. Integrity (Integritas) Setiap individu harus memiliki tingkat integritas yang mumpuni dalam menjalankan kegiatan operasional. selain itu catatan dan laporan keuangan harus terjaga intergritasnya dengan kelengkapan dan tingkat keakuratan suatu pencatatan keuangan Stewardship (Pengelolaan Manajemen keuangan harus bisa mengelola dengan mumpuni dana yang sudah didapat dan memberikan jaminan bahwa dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk merealisasikan tujuan yang sudah ditetapkan. dalam prakteknya, manajemen bisa melakukan bisa berhati hati dalam membuat perencanaan strategis, mengidentifikasikan resiko keuangan yang ada serta menyusun dan membuat sistem pengendalian keuangan yang sesuai. Accounting Standards (Standar Akuntansi) Sistem akuntansi keuangan yang dipakai harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar aturan akuntansi yang berlaku. agar laporan keuangan yang dihasilkan bisa dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh semua pihak pihak yang berkepentingan. Konsep Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah manajemen mengenai fungsi keuangan, dan fungsi manajemen keuangan merupakan bagaimana mempergunakan serta menempatkan dana yang ada. fungsi fungsi yang ada dalam perusahaan harusnya dilaksanakan dengan baik mengingat fungsi fungsi yang ada saling berkaitan satu sama lain. Seperti telah dibahas diatas, Manajemen keuangan memiliki tiga kegiatan yang utama Perolehan Dana, merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh sumber dana, ntah itu berasal dari internal perusahaan ataupun bersumber dari eksternal perusahaan Penggunaan Dana, suatu aktivitas menggunakan atau menginvestasikan dana yang ada pada berbagai bentuk aset Pengelolaan Aset (Aktiva), aktivitas ini adalah kegiatan yang dilakukan setelah dana telah didapat dan telah diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset (atkiva), dana harus dikelola secara efektif dan efisien. Jadi, dengan aktivitas aktivitas diatas tersebut, dengan kata lain fungsi pengambilan keputusan manajemen keuangan adalah keputusan mengenai pendanaan, investasi dan manajemen aset (aktiva) Tujuan Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan bertujuan memaksimalkan nilai dari perusahaan. manajemen harus bisa menekan perputaran uang yang bisa menghindarkan dari aktivitas yang tidak diinginknan. perlu diingat, tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan atau menambah kesejahteraan para pemilik perusahaan. saham yang beredar adalah bukti kepemilikan, kesejahteraan para pemilik direfleksikan dari harga pasar perusahaan itu, harga perusahaan tersebut adalah buah dari keputusan manajemen mengenai keputusan untuk investasi, keputusan dalam pendanaan serta aktivitasnya dalam memanage aktiva, keputusan keputusan tersebut akan berdampak pada harga saham para pemilik perusahaan. Fungsi Manajemen Keuangan Investment Decision (Keputusan Investasi) Investasi berarti penanaman modal pada aset riil ataupun aset finansial (surat berharga), keputusan investasi ini adalah suatu keputusan terhadap aset apa yang nantinya akan dikelola entitas/perusahaan. keputusan ini yang strategis ini akan berpegnaruh secara langsung terhadap besar kecilnya rentabilitas investasi serta aliran dana perusaan pada masa mendatang. Financing Decision (Fungsi Pendanaan) Keputusan mengenai pendanaan ialah dengan mempelajari berbagai sumber dana perusahaan, dalam laporan keuangan berada dalam sisi pasiva. keputusan ini harus memperhatikan sumber dana dengan biaya seminimal mungkin dan juga syarat yang bisa menguntungkan baik itu berasal dari internal perusahaan maupun sumber dana yang berasal dari luar perusahaan (eksternal). Deviden Decision (Keputusan Deviden) Dalam fungsi ini, keputusan biasanya menyangkut hal hal seperti: Besaran prosentase laba yang akan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk kas tingkat stabilitas deviden yang akan dibagikan oleh manajemen stock devidend, (dividen saham) stock split (pemecahan saham) Penarikan saham yang telah beredar Sebagai tambahan berikut saya berikan hal hal sedikit mendetail yang dilakukan oleh manajemen keuangan: Perencanaan atas Keuangan, manajemen keuangan menyusun rencana pemasukan serta pengeluaraan dana dan juga aktivitas yang lain pada periode tertentu Melakukan Penganggaran keuangan perusahaan, ini adalah tindak lanjut atas perencanaan keuangan dengan menyusun lebih detail lagi semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan Pengelolaan Keuangan perusahaan, dalam hal ini, manajemen keuangan mempergunakan dana yang ada dalam perusahaan untuk memaksimalkannya dengan berbagai cara yang bisa ditempuh Pencarian sumber dana, manajemen keuangan berusaha mencari sumber dana perusahaan yang akan digunakan kegiatan operasional perusahaan Penyimpanan Keuangan, manajemen keuangan menyimpan untuk mengamankan dana perusahaan yang telah dikumpulkan. Pengendalian atas keuangan, manajemen keuangan mengevaluasi dan memperbaiki suatu sistem keuangan yang ada dalam perusahaan yang dirasa belum mumpuni Melakukan pemeriksaan keuangan, internal audit atas laporan keuangan perusahaan dilakukan oleh manajemen keuangan untuk memastikan tidak adanya penyimpangan yang merugikan terjadi Pelaporan keuangan perusahaan, manajemen keuangan menyediakan informasi keuangan tentang kondisi kekinian keuangan perusahaan yang bisa dijadikan bahan evaluasi nantinya. Fungsi Manajemen keuangan lainnya jika dikaitkan dengan beberapa hal diatas: Pengawasan terhadap biaya Penetapan atas kebijakan harga Peramalan laba dimasa mendatang pengukuran atau penjajakan biaya untuk modal kerja Baiklah, cukup artikel tentang basic mengenai Manajemen Keuangan. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/manajemen-keuangan-finance-management.html

Apakah itu Petty Cash?

Apa itu Petty Cash ? (Kas Kecil) Pengertian Kas Kecil - suatu hari kawan saya yang sedang kerja di sebuah perusahaan lumayan besar, disuruh beli minuman, camilan, dan beberapa alat tulis oleh bosnya karena secara mendadak ada relasi bisnis yang lumayan penting buat bosnya datang ke kantornya. belilah si teman saya itu, tapi sebelumnya dia minta uang ke staff bendahara dulu.. selesai masalah Namun teman saya itu bertanya, kok gampang banget ambil uang di kantornya? untuk keperluan beli camilan? apa emang di alokasikan atau campur2 uangnya bosnya? nah untuk itulah kita akan berbicara kas kecil atau yang juga disebut petty cash petty cash kas kecil atau petty cash Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash Pengertian Kas kecil atau petty cash adalah uang yang dicadangkan oleh entitas bisnis/perusahaan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin namun jumlah nominalnya relatife kecil, serta tidak material. Petty Cash mempunyai beberapa karakteristik yaitu : Jumlah nominalnya dibatasi, tidak lebih ataupun tidak kurang dari jumlah nominal tertentu yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing - masing perusahaan menetapkan jumlah nominal yang berbeda beda sesuai dengan kebijakan dan skala operasional perusahaan. Digunakan untuk mendanai transaksi yang bernominal kecil yang rutin terjadi setiap hari, ribet juga kan kalau misalnya ada keperluan seperti keperluan ATK yang jumlahnya tidak seberapa dan tiap saat selalu keluar biayanya jika harus mengambil uang harus berprosedur prosedur dulu? Tujuan Kas Kecil Ada beberapa tujuan dibentuknya Kas Kecil, berikut diantaranya: Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh suatu bagian di kantor Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak. Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan. Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya. Pembayaran Kas Kecil Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk suatu hal seperti berikut: Pengeluaran kas kecil biasanya telah ditentukan batas maksimalnya setiap terjadi pengeluaran Pengeluaran tidak diperbolehkan untuk pemberian pinjaman (utang) kepada staf Bukti pengeluaran kas kecil harus ditanda-tangani oleh bagian pemengang petty cash Apabila ada bukti pembayaran, semisal kuitansi, faktur atau bukti pendukung yang lain harus dilampirkan juga pada bukti pengeluaran kas. Pengisian Kas Kecil Jadi apabila jumlah nominal uang yang terdapat dalam akun kas kecil telah menipis, maka dana kas kecil harus diisi lagi dengan cara sebagai berikut: Pemegang petty cash mengajukan permintaan kepada bendahara kas Pemegang petty cash menyiapkan daftar pengeluaran yang telah dilampiri bukti transaksi atas pengeluaran kas kecil. Jika telah sesuai dengan ketentuan, bendahara kas memberikan tanda persetujuan kepada formulir permintaan tersebut dan memberi dana sebesar jumlah nominal kas kecil yang sudah dikeluarkan. Metode Pencatatan Petty Cash | Kas Kecil Didalam akuntansi, ada dua metode yang umumnya digunakan dalam pencatatan kas kecil Sistem Dana Tetap | Imprest Fund System Metode Sistem Dana Tetap ini merupakan metode pembukuan kas kecil dimana rekening kas kecil jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang petty cash tidak serta merta langsung mencatatnya, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya. Dan pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, apabila dana petty cash hampir habis, baru dilakukan pencatatan pembukuan berdasarkan pada bukti transaksi pengeluaran yang telah dikumpulkan, kemudian pemegang kas kecil melakukan pengajuan pembentukan kembali dana kas kecil kepada bendahara kas sebesar nominal yang telah dikeluarkan menurut pembukuan dan bukti transaksi pengeluaran, sehingga jumlah nominal dana kas kecil tetap seperti jumlah kas kecil semula. Langkah-langkah operasional metode impress sbb: Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diberi sejumlah uang tunai yang nantinya untuk pembayaran atas pengeluaran yang diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan dalam dalam waktu tertentu. Dana kas kecil dipergunakan untuk pembayaran transaksi pengeluaran . Setelah dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk kembali dana kas kecil, mengisinya sebesar jumlah nominal pengeluaran yang terjadi. Untuk contoh soal, silahkan baca di contoh soal kas kecil metode impress Sistem Dana Berubah | Fluctuation Fund System Sistem dana berubah atau sering disebut juga sistem fluktuasi. Nah, sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika pertama kali membuat kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah nominal kas kecil sebesar Rp 5 Juta kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi kembali. Ketika waktu pengisian, jika perusahaan menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah kas kecil harus sama jumlahnya dengan saldo awal kas kecil. Namun pada metode sistem dana berubah (dana mengambnag), jumlah pengisian kembali kas kecil tidak harus sama dengan jumlah nominal saldo awalnya, jadi bisa kurang maupun lebih. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2014/12/kas-kecil-petty-cash.html

Kas Kecil Metode Impress

Kas Kecil Metode Impress | Contoh Soal Metode Impress Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai Kas Kecil kali ini saya akan melanjutkan dengan contoh soal mengenai kas kecil metode Imprest Sekilas mengenai Kas Kecil Metode Imprest atau disebut juga sistem dana tetap Imprest Fund System atau Sistem Dana Tetap Adalah metode pembukuan petty cash dimana jumlah rekening kas kecilnya tidak berubah alias tetap. apabila terjadi pengeluaran kas kecil, pemegang petty cash tidak serta merta melalukan pencatatan atas transaksinya, tetapi sebatas mengumpulkan bukti bukti transaksi pengeluaran. Jika dana petty cas mau habis barulah pemegang kas kecil pencatatan transaksi dengan berdasar bukti transaksi ekonomi yang telah dikumpulkan, lalu kemudian mengajukan pembentukan kembali dana cas kecil pada bendahara yang nominalnya sesuai dengan pembukuan dan bukti transaksi, sehingga jumlah dana kas kecilnya sama seperti semula. Langkah langkah operasional kas kecil metode imprest : Pembentukan dana kas kecil, pemegang petty cash diberi sejumlah uang guna pembayaran transaksi atau pengeluaran yang tidak material yang diprediksi bisa memenuhi kebutuhan dengan jangka waktu tertentu. Penggunaan kas kecil untuk pembayaran transaksi pengeluaran pengeluaran. Saat dana kas kecil tidak ada (habis), kas kecil diisi kembali dengan jumlah nominal yang sama dengan jumlah pengeluaran atas transaksi yang terjadi Contoh Soal Kas Kecil Metode Imprest | Sistem Dana Tetap PT Astria Bersama menetapkan kas kecil untuk pembayaran pengeluaran dalam nominal yang kecil. Kas kecil tersebut dimulai pada tanggal 1 Januari 2015 dengan menerima uang sebesar Rp 2.500.000 dari akun kas. berikutnya, kas kecil akan diisi lagi pada setiap tanggal 15 dan 30. Transaksi transaksi pengeluaran yang menggunakan kas kecil selama bulan Januari 2015 adalah sebagai berikut: 03 januari Dibeli materai Rp 300.000 08 januari Pembayaran beban listrik Rp 320.000 dan air Rp 280.000 11 januari Dibayar biaya iklan di koran jawa pos Rp 250.000 14 januari Kas kecil dianggap terlalu besar Rp 500.000 sehingga disetor kembali ke kas 15 januari Dana kas kecil diisi kembali. 19 januari Dibayar biaya angkut pembelian Rp 240.000 21 januari Dibayar biaya telepon Rp 360.000 29 januari Dibayar untuk biaya pengobatan staf yang sakit Rp 200.000 30 januari Dana kas kecil diisi kembali. Catatlah Jurnal umum, dengan menggunakan Metode Impress Tanggal Keterangan Debit Kredit [ Pembentukan dana Kas Kecil ] 01/01/2015 Kas Kecil Rp2.500.000 Kas Rp2.500.000 [pengeluaran kas kecil tidak dicatat saat terjadi transaksi] 03/01/2015 ------ ------ ------ ------ 08/01/2015 ------ ------ ------ ------ 11/01/2015 ------ ------ ------ ------ [Penurunan saldo' kas kecil dan dikembalikan ke akun kas] 14/12/2014 Kas Rp500.000 Kas Kecil Rp500.000 [ Pengisian kembali dana kas kecil ] 15/12/2014 Perlengkapan Kantor Rp300.000 Biaya Listrik Rp320.000 Biaya Air Rp280.000 Biaya Iklan Rp250.000 Kas Rp1.150.000 [pengeluaran kas kecil tidak dicatat saat terjadi transaksi] 19/01/2015 ------ ------ ------ ------ 21/01/2015 ------ ------ ------ ------ 29/01/2015 ------ ------ ------ ------ [ pengisian dana kas kecil ] 30/01/2015 B. Angkut Rp240.000 Biaya Telepon Rp360.000 B rupa rupa Rp200.000 Kas Rp800.000 Demikian Contoh Soal Kas Kecil Metode Imprest apabila ada yang salah baik dalam pencatatan, jumlah ataupun penulisan, silahkan koreksi dengan berkomentar. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/01/kas-kecil-metode-impres-contoh-soal.html

Kas Kecil Metode Fluktuasi

Kas Kecil Metode Fluktuasi | Contoh Soal Sistem Fluktuasi Sebelumnya telah dibahas pengertian kas kecil dan kas kecil metode impres kali ini yang akan kita bahas tentang tentang kas kecil sistem flutuasi kas kecil metode sistem fluktuasi, atau yang juga banyak disebut sebagai: Fluctuation Fund System (Sistem dana Berubah) Pada sistem dana berubah ini menyatakan bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan namun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya ketika manajemen membuat keputusan pertama kali perusahaan menetapkan nominal kas kecil sebesar Rp 5 Juta, Lalu kas kecil tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan lalu kemudian kas kecil diisi kembali. Saat pengisian kembali, jika menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah nominal kas kecil harus sama dengan jumlah kas kecil awal (saldo awal) sedangkan jika pada kas kecil sistem fluktuasi, jumlah nominal pengisian kas kecilnya tidak harus sama dengan saldo awalnya, tapi bisa kurang maupun bisa lebih. Contoh Soal pencatatan kas kecil sistem flutuasi PT Astria Bersama menyelenggarakan kas kecil untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil. Kas tersebut mulai dibuka pada tanggal 2 Desember 2014 dengan menerima uang sebanyak Rp 4.000.000 dari Kas. Untuk selanjutnya kas kecil diisi setiap tanggal 15 dan 30. Transaksi yang berhubungan dengan kas kecil selama bulan desember 2014 adalah sebagai berikut: 3 desember Dibeli materai Rp 300.000 8 desember Dibayar rekening listrik Rp 320.000 dan air Rp 230.000 11 desember Dibayar biaya iklan pada harian kompas Rp 250.000 14 desember Dana kas kecil dianggap terlalu besar Rp 500.000 disetor kembali ke kas 15 desember Dana kas kecil diisi kembali. 19 desember Dibayar biaya angkut pembelian Rp 240.000 21 desember Dibayar biaya telepon Rp 350.000 27 desember Dibeli perlengkapan kantor Rp 650.000 29 desember Dibayar untuk pengobatan karyawan yang sakit Rp 200.000 29 desember Dibayar biaya angkut barang Rp 130.000 30 desember Dana kas kecil diisi kembali. Diminta: Buatlah Jurnal umum, jika menggunakan Metode Fluktuasi (Fluctuation Fund System) Tanggal Keterangan Debit Kredit [ Pembentukan dana Kas Kecil ] 02/12/2014 KasKecil Rp4.000.000 Kas Rp4.000.000 [ pengeluaran dana kas kecil langsung di catat ] 03/12/2014 Perlengkapan Kantor Rp300.000 Kas Kecil Rp300.000 08/12/2014 Biaya Listrik Rp320.000 BiayaAir Rp230.000 Kas Kecil Rp550.000 11/12/2014 Biaya Iklan Rp250.000 Kas Kecil Rp250.000 [ Penurunan saldo kas kecil ] 14/12/2014 Kas Rp500.000 Kas Kecil Rp500.000 [ Pengisian kembali dana kas kecil ] 15/12/2014 KasKecil Rp1.100.000 Kas Rp1.100.000 [ pencatatan pengeluaran kas kecil ] 19/12/2014 | Biaya angkut Rp240.000 Kas Kecil Rp240.000 21/12/2014 | Biaya Telepon Rp350.000 Kas Kecil Rp350.000 27/12/2014 | Perlengkapan Kantor Rp650.000 Kas Kecil Rp650.000 29/12/2014 | Biaya Rupa rupa Rp200.000 Kas Kecil Rp200.000 29/12/2014 | Biaya angkut Rp 130.00 Kas Kecil Rp130.000 [ pengisian kembali dana kas kecil ] 30/12/2014 | KasKecil Rp1.570.000 Kas Rp1.570.000 Demikian contoh soal kas kecil metode fluktuasi apabila ada yang salah baik dalam pencatatan, jumlah ataupun penulisan, silahkan koreksi dengan berkomentar. Baca juga contoh soal kas kecil metode impress. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/01/kas-kecil-metode-sistem-fluktuasi.html

Pengertian Kas dalan Akuntansi

Seperti Ini PENGERTIAN KAS dalam Akuntansi Pengertian Kas - Istilah kas atau yang juga sering ditulis cash sudah seringkali kita dengar, familiar ditelinga yang memiliki arti tunai atau dibayar secara langsung menggunakan uang. Lawan kata kas (cash) adalah kredit (dibayarkan kemudian, ntah itu dicicil atau dibayar sekaligus). pengertian kas KAS Di dalam pengertian akuntansi, Kas atau cash merupakan sebuah sebutan untuk account (rekening) yang sifatnya paling lancar dalam kelompok asset (aktiva) Didalam penerapan bookkeepping (pembukuan), kas dipecah/dibagi lagi menjadi beberapa rekening (account), dengan beberapa variasi Ada yang membagi : Petty Cash (Kas Kecil) dan General Cash (Kas Umum) Petty Cash (Kas Keci) ldan Checking Account (Kas Bank) Juga ada pula yang membagi Petty Cash (Kas Kecil), Cash Bank A, Bank B Pemecahan akun kas ini dimaksudkan agar mempermudah pengawasan dan proses pemeriksaan, sehubungan dengan pen-distribusi-an kas itu sendiri. Umumnya, pemecahan rekening akun kas ini terjadi hingga pada tingkatan general ledger (buku besar) saja, dan sedangkan pada Neraca umumnya dijadikan satu kelompok saja yaitu akun Kas (Cash). Ini dilakukan supaya laporannya menjadi lebih sederhana serta mudah dipahami bagi pengguna laporan Lalu, bagaimana hubungan antara Kas/Cash (account) dengan "kas" (Cash : tunai)? Tentu saja sangat berhubungan Cash payment merupakan pembayaran yang berasal dari kas (Cash Account), yang berarti atas sebuah transaksi pembayaran yang menggunakan/berbasis Cash Payment akan mempengaruhi Cash Account (rekening kas) Pengertian Kas menurut Ahli Pengertian kas adalah modal kerja yang sifatnya sangat likuid (lancar). Semakin besar jumlah nominal kas yang terdapat pada suatu perusahaan artinya makin tinggi tingkat likuiditasnya. Dalam akuntansi, kas diklasifikasikan kedalam Aktiva Lancar Ikan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kas sebagai berikut: “Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau setara kas (Cash Equivalent) adalah sebuah investasi yang bersifat sangat likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang signifikan”. Ini menandakan bahwa perusahaan memiliki resiko yang relatif lebih kecil untuk tidak bisa memenuhi kewajiban (hutang) finansialnya. Namun hal ini tidak berarti sebuah perusahaan harus terus berusaha mempertahankan persediaan kas dengan jumlah yang sangat besar, karena makin besar rekening kas itu artinya makin besar dana yang menganggur (tidak digunakan) dan nantinya akan memperkecil laba perusahaan yang akan didapat. Pun sebaliknya apabila perusahaan hanya mengejar aktivitas mencari laba/keuntungan saja tanpa memperhitungkan faktor yang lainnya maka seluruh kas yang dimiliki akan dalam keadaan bekerja (digunakan). Apabila ini terjadi, artinya perusahaan akan mengalami posisi illikuid (tidak lancar) jika sewaktu waktu ada penagihan kewajiban (hutang) yang jatuh tempo dan perusahaan tidak sanggup untuk membayar dikarenakan tidak memiliki persediaan kas baik di bank ataupun di brankas perusahaan. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-kas.html#more

Persamaan Dasar Akuntansi

Mudahnya Persamaan Dasar Akuntansi Persamaan Dasar Akuntansi - Pemahaman mengenai prinsip pembukuan dan akuntansi bisa jadi sangat penting bagi siapapun yang tertarik untuk berkecimpung atau berkarir dalam bidang akuntansi dan keuangan, termasuk juga para pelaku bisnis. Pada dasarnya, dilihat dari pengertian akuntansi, tujuan dari akuntansi tidak lain adalah untuk memberi informasi tentang posisi keuangan suatu bisnis atau usaha. Informasi tentang posisi keuangan ini sangat diperlukan oleh pemilik bisnis, manajer, kreditor, dan juga termasuk pemerintah melalui ditjen pajak, bea cukai atau lembaga yang lain yang berkepentingan. Seseorang yang melaksanakan kegiatan pencatatan transaksi yang terjadi didalam suatu usaha disebut dengan Pegawai Akunting atau pegawai pembukuan, atau kadang bookeeper. Sedangkan untuk proses meng-klasifikasi-kan, meringkas transaksi yang terjadi dan menafsirkan efek yang ditimbulkan umumnya dilakukan oleh seorang Akuntan. Jadi dapat dikatakan, proses pencatatan transaksi dijalankan oleh pegawai pembukuan, dan sedangkan pekerjaan interpretasinya dilakukan oleh seorang Akuntan. persamaan dasar akuntansi Persamaan Dasar Akuntansi Persamaan Dasar Akuntansi dan Elemen Dasar Posisi Keuangan Posisi atau kondisi keuangan perusahaan - dalam Akuntansi umumnya disebut Neraca - ditunjukan dengan sebuah formula atau rumus yang disebut dengan Persamaan Dasar Akuntansi. Rumus dasar ini merupakan hubungan saling keterkaitan antara: Aktiva (Asset) dengan Kewajiban/Hutang (Liability) dan Modal (Capital) Aset (Asset) Aset atau Aktiva merupakan Kekayaan yang dimilikii perusahaan yang ditunjukan dengan nilai uang tertentu, contohnya: Cash (kas), Inventory (Persediaan), Building (Gedung), dan Equipment (Peralatan) Kewajiban (Liability) Jumlah hutang kepada lihak luar, contohnya: surat utang, utang, utang obligasi. Modal (Capital) Kepentingan investor atau pemilik dalam suatu perusahaan yang ditunjukan dengan cara memberikan/menyetor uang atau suatu bentuk kekayaan yang lain. Modal biasanya juga disebut dengan Ekuitas Pemilik (Owner Equity). Ke-3 elemen dasar diatas ini saling terkait satu dengan yang lainnya dalam sebuah hubungan yang disebut dengan Persamaan Akuntansi. Persamaan akuntansi ini menyatakan kesamaan asset di satu sisi dengan klaim para kreditor dan pemilik (owner) pada sisi lainnya. Dalam bentuk rumus/formula menjadi: Aktiva = Liabilities + Owner Equity atau Aktiva = Kewajiban (Utang) + Ekuitas Pemilik (Modal) Perlu diingat: Persamaan akuntansi, Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik harus seimbang jumlahnya setelah setiap terjadi transaksi. Misalnya: Selama bulan Juli, Bapak Ali, seorang lawyer: Menginvestasikan uang sebesar Rp 5.000.000 untuk membuka praktik hukumnya. Membeli beberapa perlengkapan kantor secara kredit kepada vendor A sebesar Rp 500.000 Menerima uang kas (tunai) dengan nominal Rp 2.000.000 dari kliennya. Membayar Utang dengan mengeluarkan uang kas sebesar Rp 100.000 Melakukan Penarikan uang kas sebesar Rp 500.000 untuk keperluan pribadi. Transaksi diatas bisa dianalisa serta dicatat seperti ini: Aktiva = Kewajiban + Modal 1 Kas Pak Ali, Modal + 5.000.000 = + 5.000.000 2 Perlengkapan Utang + 500.000 = + 500.000 3 Kas Pendapatan +2.000.000 = + 2.000.000 4 Kas Utang - 100.000 = - 100.000 5 Kas Pak Ali, Modal - 500.000 = - 500.000 Berdasarkan contoh soal persamaan dasar akuntansi tersebut bisa kita lihat dengan jelas bahwa untuk tiap transaksi, ada 2 entri yang dibuat. Dan pada setiap akhir dari transaksi, persamaan dasar akuntansi tetap berada dalam kondisi yang seimbang (balance). Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/persamaan-dasar-akuntansi.html

Laporan Keuangan (Finacial Statement)

Laporan Laba Rugi LAPORAN LABA RUGI | Income Statement Laporan Laba Rugi merupakan bagian dari suatu laporan keuangan perusahaan yang dihasilkan dalam suatu periode buku atau periode akutansi yang menyajikan seluruh unsur pendapatan serta beban perusahaan yang pada akhirnya akan menghasilkan kondisi laba bersih atau rugi bersih. Laporan laba rugi (profit and lost statement) yang disusun oleh perusahaan memiliki struktur yang terdiri atas pendapatan pada periode berjalan dan seluruh beban perusahaan, baik itu beban usaha ataupun beban diluar usaha perusahaan pada periode berjalan. Umumnya, laporan laba rugi memiliki unsur seperti dibawah ini: Pendapatan atas penjualan Dikurangi oleh Beban Pokok Penjualan Laba - Rugi Kotor Dikurangi oleh Beban Usaha Laba - Rugi Usaha Dikurangi atau Ditambah Penghasilan / beban lain Laba - Rugi Sebelum Pajak Dikurangi oleh Beban Pajak Laba - Rugi Bersih (Net Profit or Loss) Langkah - langkah penyusunan Laporan laba rugi perusahaan Laporan laba/rugi didalam rangkaian suatu siklus akuntansi disusun setelah tersusunnya neraca saldo dan adjustment entry (jurnal penyusuaian) atau setelah neraca lajur disusun. pertanyaan: mengapa laporan laba rugi harus disusun setelah neraca saldo? Ini dikarenakan sumber didalam penyusunan laporan laba/rugi berasal dari kolom laba/rugi yang ada pada neraca saldo (kertas kerja). dalam penyusunan laporan laba/rugi perusahaan kita membutuhkan mengutip seluruh saldo rekening pendapatan dan beban didalam kolom laba/rugi yang ada pada neraca saldo. Format Laporan Laba Rugi Dan Sebelum kita mulai menyusun suatu laporan laba - rugi perusahaan, format laporan laba/rugi perlu kita ketahui, umumnya, format sederhananya adalah pada header laporan laba rugi harus ditulis identitas perusahaan, jenis laporan keuangan yang disajikan (laporan laba/rugi) dan periode laporan. lalu kemudian tepat dibawahnya memuat tiga komponen utama, yaitu total pendapatan, total beban dan laba ataupun rugi. ke-3 komponen utama itulah yang akan jadi intisari dari laporan laba rugi perusahaan. komponen pendapatan serta beban bisa diambil atau kita kutip dari neraca saldo (kertas kerja) pada kolom laba/rugi, sedangkan komponen laba ataupun rugi adalah selisih atas pendapatan total dan beban total, bila pendapatan total lebih besar daripada bebannya, maka diakui sebagai laba, pun sebaliknya jika pendapatan ternyata lebih kecil daripada total beban maka diakui sebagai rugi. Adapun Penyusunan Laporan Laba Rugi Perusahaan memiliki tujuan seperti berikut: Untuk mengetahui besar kecilnya pajak yang akan ditanggung Untuk mengevaluasi serta menge-check histori dari perolehan laba dari waktu ke waktu Mengecek efektivitas dan efisiensi usaha berdasar pada nilai biaya usaha Demikian artikel mengenai Laporan laba Rugi perusahaan yang bisa saya jabarkan, sudah pasti banyak sekali kekurangan tulisan ini. meski demikian say berharap artikel ini memiliki manfaat bagi pembaca. terima kasih. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/laporan-laba-rugi.html

Pengertian Aktiva Tetap (Fixed Asset)

Pengertian Aktiva Tetap atau Aset Tetap | Fixed assets Aktiva Tetap - Pada kesempatan kali ini saya akan posting tentang aktiva tetap. artikel aktiva tetap ini saya sadur dari beberapa sumber. Definisi atau Pengertian Aset Tetap menurut para ahli, Aset Tetap atau yang juga biasa disebut Aktiva Tetap adalah harta kekayaan atau sumber daya entitas bisnis (perusahaan) yang diperoleh serta dikuasai dari hasil kegiatan ekonomi (transaksi) pada masa yang lalu. aset tetap diguanakan dalam menjalankan aktivitas operasional usaha entitas bisnis guna menghasilkan barang atau jasa. dalam menghasilkan barang dan jasa, peranan aset tetap sangat signifikan. misalnya tanah/lahan dan banguan tempat produksi, mesin dan berbagai peralatan lainnya yang digunakan sebagai alat produksi dan yang lainnya. Aset Tetap (Aktiva Tetap) Sofyan Safri berpendapat bahwa: "Aset tetap adalah Aset suatu entitas yang menjadi hak milik entitas bisnis (perusahaan) yang digunakan untuk memproduksi (menghasilkan) barang atau jasa entitas bisnis dan penggunaannya secarara terus menerus." Sedangkan PSAK menuturkan bahwa aktiva tetap ialah Aset yang berwujud yang didapat/diperoleh dengan kondisi siap pakai ataupun dibangun terlebih dahulu dan dipakai dalam aktivitas operasi entitas binis, tidak ditujukan dijual kembali dlam rangka aktivitas normal perusahaan serta memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku (lebih dari satu periode). Karakteristik Aktiva Tetap Aset Tetap memiliki beberapa karakteristik, berikut diantaranya: Mempunyai wujud fisik Tidak ditujukan untuk dijual lagi Memiliki nilai yang material, harga aset tersebut cukup signifikan contohnya tanah, bangunan, mesin dan kendaraan dll. Memiliki masa manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku dan nilai manfaat ekonominya bisa diukur dengan handal. Aset digunakan dalam aktivitas normal perusahaan (tidak untuk dijual lagi seperti barang dagang/persediaan atau investasi) misal, mobil bagi dealer mobil diakui sebagai "persediaan" bukan aktiva tetap sedangkan bagi perusahaan manufakture mobil diakui sebagai "Aktiva Tetap" bukan persediaan. Pengakuan Aktiva Tetap Sebuah Entitas bisnis atau perusahaan mengakui setiap aset sebagai aset tetap jika aset yang dimiliki telah memenuhi sifat dan karakteristiknya seperti yang telah disebut sebelumnya. Aset yang berwujud diakui dan diklasifikasikan kedalam aset tetap jika: Potensi manfaat ekonomi aset akan dirasakan perusahaan dimasa mendatang. untuk menentukan/menilai suatu aset akan memberikan manfaat dimasa mendatang, terjadinya manfaat ekonomis aset tersebut harus dinilai dan dipastikan bahwa entitas usaha akan mendapatkan imbalan manfaat dan menerima resikonya yang terkait. Biaya perolehan aset yang dikeluarkan bisa diukur dengan handal, bukti bukti transaksi perolehan aset diperlukan guna mendukungnya. Hal yang juga tak kalah penting dalam pengakuan aktiva tetap adalah perusahaan mempunyai kontrol/kendali atas manfaat ekonomis yang diharapkan akan diterima dari aset tetap tersebut. Penggolongan Aktiva Tetap Aset tetap diklasifikasikan (dikelompokkan) karena aset tetap mempunyai sifat dan karakter yang beda dengan aktiva yang lain. Aset tetap terdiri atas beberapa jenis barang, jadi perlu dikelompokkan masing masing aktiva tersebut. pengelompokan aktiva ini berdasarkan kebijakan Akuntansi pada entitas bisnis masing masing karena pada umumnya makin banyak aset tetap yang dimiliki akan makin banyak juga kelompoknya. Nominal atau nilai yang relatif signifikan dan jenis serta bentuk aktiva tetap yang cukup beragam membuat perusahaan harus lebih berhati hati dalam proses penggolongannya. biasanya, untuk tujuan akuntansi, aktiva tetap digolongkan seperti ini: Aset Tetap yang umumnya tak terbatas misalnya tanah untuk letak entitas perusahaan, peternakan dan pertanian. Aset Tetap yang umumnya terbatas, dan jika asetnya telah habis penggunaannya bisa diganti oleh aset sejenis. contohnya mesin, peralatan, mebeler dan yang lainnya. Aset Tetap yang umumnya terbatas dan jika penggunaannya telah habis tidak bisa diganti dengan aset sejenis misal tambang dan sumber alam yang lain. Dan seorang Sofyan Safri mengelompokkan aktiva tetap dari berbagai sudut, antara lain: [1] Sudut Substansi Aset Tetap Aset Berwujud (Tangible Assets), misalnya gedung, mesin, peralatan dll Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets), misalnya hak patent, trademark, goodwill, franchise dll [2] Aset Tetap Disusutkan atau tidak disusutkan Aset disusutkan (Depresiasi plant asset) seperti mesin, bangunan, peralatan, kendaraan dll. Aset tidak disusutkan (Undepreciated plant asset) seperti tanah [3] Aset Tetap Berdasarkan Jenisnya Bangunan, gedung yang berdiri pencatatannya dipisah dari lahan yang menjadi lokasinya Lahan, sebidang tanah kosong ataupun sudah ada bangunannya, pencatatannya dipisah dengan bangunan. Mesin, didalamnya termasuk peralatan yang menjadi komponen/bagian dari mesin Kendaraan, semua jenis kendaraan seperti kendaraan bermotor, alat pengangkut dan yang lainnya Perabot, semua yang merupakan isi dari gedung. misalnya perabotan kantor, perabotan pabrik, Inventaris, peralatan yang digunakan sperti inventaris gudang, inventaris kantor dan yang lainnya. Prasarana, seperti jalan akses, pagar, jembatan dan lain sebagainnya Demikian lah penjabaran mengenai Pengertian Aset Tetap atau Aktiva Tetap, semoga dapat membantu dan bermanfaat. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-aset-tetap-atau-aktiva-tetap.html

Pengertian Akuntansi

Penjelasan Mudah Pengertian Akuntansi | Definisi Akuntansi Pengertian Akuntansi - Akuntansi Keuangan dalam bisnis dan dinamika perusahaan memiliki peranan yang signifikan terutama untuk memberikan informasi keuangan sebagai dasar dan pendukung dalam pengambilan sebuah keputusan dalam suatu perusahaan. Bermacam macam kepentingan, keputusan, dan juga penggunaan informasi keuangan dalam perusahaan membuat ilmu akuntansi mengalami perkembangan. Informasi yang dihasilkan bukan hanya sebatas pada pelaporan keuangan sebagai bentuk pertanggung-jawaban manajemen, namun juga sebagai instrumen pendukung pengambilan suatu keputusan di masa mendatang, juga peramalan laba. sederhananya, pengertian akuntansi keuangan bisa kita lihat seperti berikut ini Secara sederhana, pengertian akuntansi keuangan adalah sebagai alat bantu dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi dan juga detail keuangan Pengertian Akuntansi Pengertian Akuntansi Peranannya sangat menonjok dalam membantu melancarkan tugas manajemen, khususnya dalam kaitan melaksanakan fungsi suatu perencanaan dan pengawasan dalam entitas. pada kesempatan kali ini saya akan menulis beberapa pengertian akuntansi keuangan dan tujuan akuntansi keuangan yang utama. ada beberapa Definisi akuntansi keuangan dari beberapa sudut yang akan saya bahas agar lebih lengkap. Definisi Akuntansi Keuangan dari Sudut Pemakai: Akuntansi keuangan bisa didefinisikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang menyajikan suatu informasi yang diperlukan untuk melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan ekonomi secara efisien. Informasi yang dihasilkan umunya diperlukan untuk: Membuat suatu perencanaan, pengawasan yang efektif serta pengambilan sebuah keputusan ekonomi oleh manajemen. Pertanggung-jawaban manajemen entitas bisnis kepada para pemilik/investor, kreditor, pemerintah dan pihak yang membutuhkan lainnya. Dari Pengertian Akuntansi Keuangan tersebut, bisa disimpulkan beberapa hal berikut: Akuntansi keuangan dijalankan dalam suatu entitas (umumnya berupa entitas bisnis/perusahaan), Informasi yang dihasilkannya berupa informasi tentang entitas/organisasi. Informasi akuntansi dipergunakan dalam pengambilan suatu keputusan intern entitas/organisasi (manajemen), juga untuk pengambilan suatu keputusan oleh pihak ekstern organisasi (pemilik/investor, kreditor serta pihak eksternal lainnya). Pengertian Akuntansi dari Sudut Proses Kegiatan: Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian/penggolongan, pelaporan serta peng-analisa-an data keuangan suatu entitas/organisasi. Definisi ini menunjukkan kegiatan akuntansi adalah tugas yang kompleks, yang meliputi berbagai macam kegiatan. Basically, akuntansi harusnya: Mengidentifikasi data yang berhubungan atau relevan dengan keputusan jang akan diambil. Memproses dan atau menganalisa data-data yang relevan. Mengolah data menjadi suatu informasi handal yang bisa digunakan untuk pengmbilan keputusan. American Accounting Asociation (AAA) mengartikan akuntansi sebagai suatu proses meng-identifikasi-kan, mengukur serta melaporkan informasi ekonomi yang memungkinkan adanya penilaian serta keputusan yang jelas, tegas bagi pihak yang membutuhkan dan menggunakan informasi ekonomi tersebut Pengertian Akuntansi Jika ditelaah, definisi akuntansi keuangan ini memiliki beberapa pengertian, yaitu: Bahwa akuntansi keuangan adalah suatu proses yang terdiri dari pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi. (pada bagian ini menjelaskan mengenai kegiatan akuntansi). Bahwa informasi tersebut diharapkan bisa bermanfaat dalam suatu penilaian dan pengambilan keputusan mengenai entitas/organisasi yang bersangkutan. (menjelaskan fungsi dari akuntansi). Tujuan yang paling utama dari akutansi keuangan adalah memberikan suatu informasi ekonomi dari suatu entitas/kesatuan ekonomi kepada pihak yang mempunyai kepentingan baik dari internal maupuan eksternal dari entitas/kesatuan ekonomi. maksud dari kesatuan ekonomi adalah entitas bisnis(badan usaha). Sebuah perusahaan atau entitas bisnis sekiranya perlu membuat/menciptakan suatu metode pencatatan atas aktivitas, pengklasifikasian, analisa serta pengendalian atas kegiatan dan transaksi ekonomi dan kemudian membuat laporannya guna menghasilkan informasi akuntansi. aktivitas akuntansi meliputi: Peng-identifikasi-an serta pengukuran data yang berhubungan/relevan untuk pengambilan keputusan. Memproses data yang bersangkutan lalu kemudian melaporkan informasi yang dihasilkan. Mengkomunikasikan informasi yang dihasilkan kepada pihak pemakai laporan akuntansi. Demikianlah beberapa pengertian akuntansi, semoga artikel ini bermanfaat. dan jika ada koreksi, silahkan jangan sungkan sungkan untuk berkomentar atau hubungi kami. terima kasih. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-akuntansi-definisi-akuntansi.html

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siklus Akuntansi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa sebenarnya sama saja dengan siklus akuntansi pada perusahaan dagang, yang membedakan adalah jenis usahanya, dimana perusahaan jasa ini bergerak dalam menjual "jasa", tidak berupa barang. Jika pada perusahaan dagang ada akun persediaan barang, maka pada perusahaan jasa tidak akan pernah dijumpai persediaan barang karena memang perusahaan jasa tidak pernah memiliki persediaan barang untuk dijual. siklus akuntansi perusahaan jasa Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Pengumpulan bukti transaksi. Ini adalah Siklus pertama dari sebuah Siklus Akuntansi Namun kali ini kita skip saja. Siklus Akuntansi 1 : Penjurnalan Setelah bukti bukti transaksi selesai dinilai, pada siklus penjurnalan ini adalah menjurnal atau bahasa lainnya mencatat nilai transaksi yang terdapat pada bukti bukti yang dikumpulkan tersebut kedalam buku catatan transaksi. proses ini seringkali disebut dengan kegiatan menjurnal. Siklus Akuntansi 2 : Buku Besar Penyusunan Buku besar merupakan sebuah proses dari pengklasifikasian atau pengelompokan terhadap nilai nominal pos akun masing masin supaya bisa mengetahui saldo dari masing masing akun. Siklus Akuntansi 3 : Neraca Percobaan Neraca percobaan biasanya disusun ketika hendak penutupan buku. Neraca percobaan dilakukan untuk melihat input data yang ada pada jurnal umum ke buku besar sudah sesuai dan benar dengan menyusun neraca saldonya. Posisi debit dan kredit haruslah seimbang. Siklus Akuntansi 4 : Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian merupakan kegiatan penyesuaian antara saldo pada akun dengan perhitungan fisik yang ada. Selengkapnya bisa anda baca di: Jurnal Penyesuaian Siklus Akuntansi 5 : Neraca Lajur Neraca Lajur atau Neraca Percobaa setelah Penyesuaian dilakukan jika saldo masih belum seimbang, pada langkah neraca percobaan diulang lagi dan langkah jurnal penyesuaian juga harus diulang lagi hingga kondisinya menjadi seimbang Siklus Akuntansi 6 : Laporan Keuangan Siklus Akuntansi selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan yang berupa Neraca, Laporan Laba Rugi serta Laporan Perubahan Ekuitas Siklus Akuntansi 7 : Jurnal Penutup Siklus Akuntansi perusahaan jasa berikutnya adalah membuat jurnal penutup, jurnal penutup ini dilakkan kepada beberapa pos akun yang berpengaruh terhadap Laporan Laba Rugi serta Laporan Perubahan Ekuitas. Pos pos yang ditutup adalah seluruh pendapatan, beban, penarikan ekuitas (prive) dan Laba Rugi, Untuk lebih jelas anda bisa membaca mengenai Jurnal Penutup di: Jurnal Penutup Siklus Akuntansi 8 : Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik merupakan siklus akuntansi proses terakhir. Jurnal pembalik dilakukan untuk menutup beberapa post akun yang sudah ditutup sebelumnya, semisal pembayaran sewa dibayar dimuka dan yang lainnya Untuk lebih detail silahkan baca di: Jurnal Pembalik Siklus Akuntansi 9 : Neraca Awal atau Neraca Akhir Penyusunan Neraca Awal atau Neracas Akhir, Neraca awal disusun berdasarkan neraca akhir periode tahun sebelumnya. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/03/siklus-akuntansi-perusahaan-jasa.html

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Siklus Akuntansi dalam Perusahaan Dagang Siklus akuntansi perusahaan merupakan suatu proses membuat laporan keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Biasanya siklus akuntansi berawal dari transaksi hingga pada pembuatan laporan keuangan perusahaan yang kemudian dilanjutkan dengan adanya saldo yang dtutup dengan closing entry (jurnal penutup) atau sampaii pada jurnal pembalik. sebelumnya sudah saya bahas artikel tentang tahapan Siklus Akuntansi Pada artikel ini akan kita membahas tentang siklus akuntansi perusahaan dagang. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan utama bisnisnya adalah membeli barang dari supplier atau pemasok lalu menjual kemlagi ke konsumen dengan tanpa mengubah wujud barang dagangnya. Misalnya toko kelontong, supermarket, minimarket dan yang lainnya. Jenis usaha tersebut baik toko kelontong sederhana dan minimarket modern membeli stok barang kebutuhan sehari hari dari suplier dan kemudian menjual lagi ke konsumen. Pada dasarnya, siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi pada perusahaan jasa. Baik perusahaan dagang ataupun perusahaan jasa, seluruh transaksi yang dilakukan harus dicatat kedalam jurnal lalu kemudian secara periodik dibukukan atau dikelompokkan kedalam rekening akun di buku besar. dan pada akhir periode akuntansi, seluruh saldo dari semua rekening akun dihitung serta dicantumkan kedalam neraca lajur yang digunakan sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan. Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup juga dilakukan dalam perusahaan dagang, begitupun dengan pembuatan neraca saldo setelah tutup buku perlu dilaksanakan sebagai tahap terakhir dalam siklus akuntansi. Ssiklus Akuntansi siklus akuntansi perusahaan dagang Siklus akuntansi perusahaan dagang Gambar yang terlihat di atas menerangkan siklus akuntansi secara umum, namun siklus akuntansi untuk perusahaan dagang tak jauh berbeda dari siklus akuntansi pada umumnya seperti gambar di atas. Siklus akuntansi diawali dari transaksi yang diidentifikasi, apa saja akun yang terlibat atas transaksi yang terjadi. Misalnya, dalam perusahaan dagang, dalam transaksi penjualan barang dagang, sebagai penjual kita telah menyerahkan barang dagang serte sudah memperoleh uang atas pembayaran dari pembeli. maka transaksi seperti ini bisa kita identifikasikan sebagai transaksi penjualan secara tunai. kemudian kita jurnal transaksi tersebut seperti ini: Debit | Kas Rp xxxx Kredit | Penjualan Rp xxxx Tahap Berikutnya adalah memposting ke buku besar, yaitu suatu proses pemindahan rekening akun yang telah kita jurnal ke masing masing buku besar. Lalu tahap selanjutnya menyusun neraca saldo yang berisikan daftar akun akun yang dipergunakan beserta nilai nominal saldonya, yang berfungsi untuk membuktikan bahwa sisi debit dan sisi kredit sudah seimbang (balance). Jurnal penyesuaian dikerjakan jika ditemukan adanya kesalahan dalam pencatatan / penjurnalan dan posting atau dimaksudkan untuk memastikan pendapatan dan beban benar benar sudah dicatat dalam periode yang benar. Tahap selanjutnya adalah gabungan dari neraca saldo serta jurnal penyesuaian yang secara umum disebut neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance). Setelah adjusted trial balance tersusun, tahap berikutnya adalah menyiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang merupakan suatu ringkasan catatan atas transaksi keuangan. Penyajian laporan keuangan dimaksudkan untuk memberi informasi tentang posisi harta, utang, serta modal perusahaan. Biasanya laporan keuangan perusahaan meliputi: Laporan Laba atau Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Neraca. Dalam tahapan ini, semua akun yang ada didalam neraca saldo setelah penyesuaian dipindahkan kedalam laporan keuangan menyesuaikan dengan jenis laporan keuangannya. Semisal untuk neraca, semua akun yang berkaitan dengan neraca ialah akun kelompok harta, kewajiban (utang) dan ekuitas (modal). Sedangkan pada laporan laba rugi berisikan rekening akun pendapatan dan beban. Tahapan selanjutnya adalah menyusun jurnal penutup atas akun yang terdapat pada laporan laba/rugi, yaitu akun pendapatan dan beban. Berlanjut ke tahapan berikutnya yaitu neraca saldo setelah penutupan, tak berbeda seperti dalam tahapan neraca saldo setelah penyesuaian sebelumnya yaitu dengan menggabungkan neraca saldo dengan jurnal penutup. Dalam tahap ini akan terlihat dalam laporan laba atau rugi bersaldo 0 (nol). Kemudian jurnal pembalik, tahap ini bersifat optional saja dan tidak harus dilakukan. jurnal pembalik hanya diperuntukan untuk transaksi tertentu saja. Semisal untuk transaksi pendapatan yang diterima dimuka, ketika penjurnalan langsung dicatat/dijurnal sebagai pendapatan ataupun biaya yang dibayar dimuka diakui sebagai biaya maka seperti ini perlu untuk dibuat jurnal pembalik. CukuP demikian penjelasan singkat tentang siklus akuntansi untuk perusahaan dagang, semoga artikel ini bermanfaat bagi anDA. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/03/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang.html