Selamat Datang di Blog Saya. Jangan lupa meninggalkan pesan dan komentar Anda

Minggu, 06 September 2015

MAKALAH AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Makalah Akuntansi Perusahaan Dagang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Latar belakang disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen dalam rangka membahasas tentang Akuntansi Perusahaan Dagang. Makalah ini membahas tentang Asuransi Perusahaan Dagang, Karakteristik Akuntansi Perusahaan Dagang, Macam – macam Perusahaan Dagang, Transaksi – transaksi dalam Perusahaan Dagang dll. Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang Akuntansi Perusahaan Dagang dan Macam – macam Transaksi serta bagaimana mencatat transaksi yang terjadi didalam perusahaan. Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan didalam suatu perusahaan diperlukannya konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi, dahn hubungan dengan pasar. Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti apapun. B. MAKSUD DAN TUJUAN Yang menjadi maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui apa itu Perusahaan Dagang 2. Untuk mengetahui karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan 3. Untuk mengetahui bagaimana proses pencatatan transaksi yang terjadi dalam Perushaan Dagang (1) BAB II PERMASALAHAN Yang menjadi Perumusan Masalah makalah ini adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang ? 2. Karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan dagang ? 3. Bagaimana pencatatan transaksi akuntasi yang terjadi dalam perusahaan dagang ? (2) BAB III PEMBAHASAN 1. PERUSAHAAN DAGANG A. Pengertian Perusahaan Dagang Perusahaan Dagang adala perusahaan yang kegiayan usahanya membeli barang dengan tujuan menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih dulu Contoh – contoh perusahaan dagang antara lain : Toko, Supermarket, Grosir, Pusat – pusat Perbelanjaan, Perusahaan Ekspor-Impor dan lain – Lain. B. Ciri – ciri Perusahaan Dagang 1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan 2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainya 3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang 4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen 5. Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan 6. Tujuan utamanya mencari lada dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi dibanding harga belinya. C. Ciri – ciri khas Akun Perusahaan Dagang adalah sebagai berikut : 1. Akun Pembelian (D) Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali. Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran. (3) 2. Akun Penjualan (K) Terjadi karena perusahaan menjual barang barang dagang yang diperoleh dari pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan bukti penerimaan kas jika tunai. 3. Akun Potongan Pembelian (K) Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi denagan potongan yang diterima. 4. Akun Potongan Penjualan Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan. 5. Akun Rektur Pembelian terjadi karena pembeli mengembalikan senagian barang yang telah dibeli atau sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya. 6. Akun Retur Penjualan Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada pembeli. (4) 7. Akun Biaya Angkut Terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli samapai kegudang pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya. 8. Akun Biaya Pengiriman Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa penjual menanggung ongkos kirim. 9. Akun Persedian Merupakan nilai persediaan barang dagangyang belum terjual pada akhir periode akuntansi. 10. Akun Utang Dagang Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu perusahaan dagang. 11. Akun Piutang Usaha Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan. 12. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP) Untuk menapung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode akuntansi.  Format harga pokok barang yang dibeli Pembelian Retur pembelian Potongan pembelian Rp………. Rp………. + Rp………. Rp………. – Pembelian bersih Ditambah beban angkut pembelian Rp………. Rp………. + Harga pokok barang yang dibeli Rp………. (5)  Format pokok penjualan Persediaan barang dagangan (awal Periode) Pembelian Retur pembelian Potongan pembelian Rp………. Rp………. Rp………. Rp………. Pembelian bersih (hasil pembelian – Retur + Potongan) Beban angkut Rp……… RP……… + Harga pokok barang yang dibeli Barang dagangan tersedia unuk dijual Persediaan barang dagangan (akhir periode) Rp……… Rp……… Rp……… – Harga poko penjualan Rp……… 13. Akun Prive Adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi. 14. Akun Pendapatan Usaha Digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang 15. Akun Persedian Barang Dagang Digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir peride. (6) 2. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG a. Macam –Macam Perusahaan Dagang – Pedagang Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari pabrik kemudian menjualnya kepada pedagang kecil. – Pedagang Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang besar kemudian menjualnya kepada konsumen. b. Kegiatan Usaha / Operasional meliputi : – Membeli barang dagangan – Menyimpan barang dagangan sebelum dijual – Menjual barang dagangan c. Pendapatan Usaha/ Operasinal Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangakan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha. d. Beban Utama – Harga pokok barang dagangan yang telah lau dijual – Beban usaha/operasional terbagi 2 :  Beban penjualan  Beban umum dan administrasi e. Transaksi Perusahaan Dagang – Pembelian – Biaya angkut pembelian – Retur pembelian dan pengurangan harga – Potongan pembelian (7) – Penjualan – Retur penjualan dan pengurangan harga – Potongan penjualan – Pengeluaran – Penerimaan – Syarat pembayaran – Syarat penyerahan barang f. Syarat Penyerahan Barang – FOB Shipping Point Free Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang dari gudang penjual kegudangnya sendiri. – FOB Destination Point Free Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban – Cost, Freight and Insurance Berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang di jualnya. g. Syarat – Syarat Pembayaran – n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari – 2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2% – EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan – N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. (8) 3. PENCATATAN TRANSAKSI AKUNTANSI a. Jurnal Umum Adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing – masing. Pencatatan transaksi kedalam jurnal umum 1. Pembelian barang dagang – Pembelian tunai Dijurnal dengan : Pembelian (D) Rp……. Kas (K) Rp……. – Pembelian kredit Dijurnal dengan : Pembelian (D) Rp…… Utang Dagang (K) Rp….. – Pembelian dengan sebagian dibayar Dijurnal dengan: Pembelian (D) Rp…….. Kas (K) Rp……. Utang Dagang (K) Rp…… 2. Biaya Angkut Pembelian Dikeluarkan untuk ongkos angkut barang dagangan yang dibeli Dijurnal dengan : Biaya Angkut Pembelian (D) Rp……. Kas (K) Rp……. (9) 3. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (PH) Dijurnal dengan : Utang Dagang (D) RP…….. Retur Pembelian dan PH (K) Rp…… 4. Potongan Pembelian – Pembelian tunai Dijurnal dengan : Pembelian (D) Rp…….. Kas (K) Rp……. Potongan Pembelian (K) Rp……. – Pembelian kredit Dijurnal dengan : Utang Dagang (D) Rp…….. Kas (K) Rp…….. Potongan Pembelian (K) Rp……. 5. Penjualan – Pejualan tunai Dijurnal dengan : Kas (D) Rp…….. Penjualan (K) Rp….. – Penjualan kredit Dijurnal dengan : Hutang Dagang (D) Rp…….. Penjualan (K) Rp…….. (10) – Penjualan Sebagian Diterima Dijurnal dengan : Kas (D) Rp……. Hutang Dagang (K) Rp….. Penjualan (K) Rp……. 6. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga (PH) – Penjualan dan PH tunai Dijurnal dengan : Retur Penjualan dan PH (D) Rp……. Kas (K) Rp……. – Penjualan dan PH kredit Dijurnal dengan : Retur Penjualan dan PH (D) Rp……. Hutang Dagang (K) Rp…….. 7. Potongan Penjualan – Potongan penjualan tunai Dijurnal dengan : Potongan Penjualan (D) Rp……. Kas (K) Rp……. – Potongan Penjualan kredit (dapat terjadi bersamaan dengan penerimaan piutang) Dijurnal dengan : Kas (D) Rp……. Potongan Penjualan (D) Rp……. Piutang Dagang (K) Rp…… (11) b. Jurnal Khusus Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi – transaksi keuangan yang sejenis yang sering kali terjadi sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Macam – Macam Jurnal Khusus 1. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas Adalah pegeluaran uang dari Kas untuk kegiatan perusahaan. Misalnya Pembayaran Atas Pembelian Tunai, Pembayaran Utang dan Pembayaran Beban. Format Jurnal Khusus Pengeluaran Kas Nama Perusahaan Dagang Jurnal Khusus Periode Tgl Keterangan Ref Perkiraan Debet Perkiraan kredit Utang Pembelian beban Lain-lain Potongan pembelian Kas Contoh : – 1 Des, dibayar atas pembelian pada bulan Nov kepada CV. Panuntun Mulia Rp. 1.500.000,- – 10 Des, dibeli barang secara tunai dari Fa. Seruni Semarang Rp. 5.000.000,- Dijurnal dengan : Des 1 Utang dagang (D) Rp. 1.500.000,- Kas (K) Rp. 5.000.000,- Des 10 Pembelian (D) Rp. 5.000.000,- Kas (K) Rp. 5.000.000,- (12) 2. Jurnal Khusus Penerimaan Kas Adalah penerimaan uang dari hasil kegiatan perusahaan. Misalnya Penerimaan Atas Penjualan Tunai, Penerimaan Utang dan Penerimaan Pendapatan. Format Jurnal Khusus Penerimaan Kas Nama Perusahaan Dagang Jurnal Khusus Periode Tgl Keterangan Ref Perkiraan Debet Perkiraan Kredit Kas Potongan Penjualan Piutang Lain – lain Contoh : – 5 Des, dijual secara tunai kepada Toko Serba Ada 100 Cengkeh @ Rp.45.000,- – 15 Des, diterima dari Fa. Sapu Jagad atas pelunasan utangnya Rp. 3.000.000,- – 20 Des, diterima dari CV. Adil Makmur Rp. 500.000,- atas bunga yang jatuh tempo Dijurnal dengan : Des 5 Kas (D) Rp. 45.000,- Penjualan (K) Rp. 45.000,- Des 15 Kas (D) Rp. 3.000.000,- Piutang Dagang (K) Rp. 3.000.000,- Des 20 Kas (D) Rp. 500.000,- Pendapatn Bunga (K) Rp. 500.000,- (13) 3. Jurnal Khusus Penjualan Digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu penjualan menimbulkan hak tagihan kepada pelangan. Format Jurnal Khusus Penjualan Nama Perusahaan Dagang Jurnal Khusus Periode Tgl Keterangan Ref Perkiraan Debet Piutang Lain – lain 4. Junal Khusus Pembelian Digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu pembelian menimbulkan kewajiabn atau utang kepada pemasok. Format Junal Khusus Pembelian Nama Perusahaan Dagang Jurnal Khusus Periode Tgl Keterangan Ref Perkiraan Debet Utang Lain – lain Keterangan : (D) = Penulisan dikolom Debet (K) = Penulisan dikolom Kredit (13) c. Sistem Persediaan Barang Dagang 1. Sistem Persediaan Periodik – Tidak memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual – Persediaan dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali – Digunakan untuk barang yang relatif tidak mahal 2. Sistem Persediaan Perpetual – Memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual – Persedian dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali – Digunakan untuk setiap jenis barang. (14) BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa perusahaan dagang adalah perusahaan yangkegiatan usahanya perusahaan membeli barang dengan tujuanmenjualnya kembali, tanpa memprosesnya lebih dahulu. Oleh karena itu didalam menjalankan sebuah perusahaan haruslah memperhatikan berbagai karakteristik yang ada serta cara yang tepat dalam melakukan pencatatan transaksi yang ada. B. SARAN Melalui pembuatan Makalah ini, maka penulis mengharapkan agar setiap perusahaan yang ingin menjalankan usahanya harus memperhatikan aspek – aspek pendukung yang dianggap perlu dan penting guna tercapainya suatu tujuan perusahaan yang ingin dicapai.

Tidak ada komentar: