Selamat Datang di Blog Saya. Jangan lupa meninggalkan pesan dan komentar Anda

Minggu, 06 September 2015

3 Tingkatan Manajemen

3 Tingkatan Level Manajemen Tingkatan Manajemen - Manajer merupakan seseorang yang bekerja sama dengan orang lain dengan cara mengorganisasikan aktivitas bersama sama untuk merealisasikan keinginan organisasi. Umumnya manajemen mempunyai tanggung jawab dan tugas yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian. Tetapi jika dilihat dari sisi level atau tingkatan manajemen bisa dibagi kedalam tiga kelompok sesuai fungsi dan tugasnya, yaitu: Tingkatan Manajemen 1. Manajemen Puncak | Top Level of Management Manajemen Puncak atau Top Level Management umumnya terdiri atas direksi, CEO (Cheif Executive Officer), GM atau General Manager atau yang sering pula disebut Presiden Direksi (presdir). Direksi merupakan perwakilan dar pemilik perusahaan atau Pemegang Saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh Dewan Direksi perusahaan. Ciri ciri dan Peran yang paling utama dari manajemen puncak adalah sebagai berikut: Menentukan rencana, tujuan, serta kebijakan perusahaan atau organisasi Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen dibawahnya yang ada pada organisasi Memobilisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan yang tersedia Manajemen puncak umumnya bekerja dari pemikiran, perencanaan lalu memutuskan, maka dari itu manajemen puncak juga sering disebut Otak organisasi atau Administrator Mempersiapkan rencana jangka panjang perusahaan Manajemen puncak mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang maksimal. Manajemen puncak merupakan otoritas tertinggi pada sebuah organisasi, bertanggungjawab secara langsung kepada pemilik perusahaan (Pemegang Saham), Pemerintah maupun ke Masyarakat umum. Manajemen puncak memerlukan keterampilan konseptual yang lebih dibandingkan keterampilan secara teknis 2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hierarki pada sebuah perusahaan atau organisasi. Manajemen Tingkat Menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak. Manajemen tingkat menengah bisa meliputi beberapa tingkatan, membawahi dan mengarahkan aktivitas aktivitas manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini memiliki tanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya. Manajemen pada tingkat menengah ini umumnya terdiri atas Kepala Departemen atau HOD, Manajer Cabang, Junior Executive. Kepala Departemen semisal Manajer Keuangan, Purchasing Manager dan yang lain lain. Manajer Cabang contohnya kepala cabang perusahaan atau unit lokal. Junior Eksekutif contohnya adalah Asisten Manajer Pembelian, Asisten Manajer Keuangan dan yang lainnya. Manajemen Tingkat Menengah ini dipilih oleh Manajemen Puncak Tugas dan peran manajemen tingkat menengah beberapa diantaranya seperti berikut ini: Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen yang ada Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah posisinya Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih rendah. Bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Direksi dan CEO perusahaan Membutuhkan keterampilan yang lebih manajerial serta teknis dan kurang membutuhkan keterampilan yang sifatnya konseptual 3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management) Manajemen Lini Pertama atau Low Level Management adalah tingkatan manajemen yang paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan pengawasan terhadap tenaga tenaga operasional pada sebuah perusahaan atau organisasi serta tidak membawahi manajer yang lain. Manajeemn Lini Pertama ini umumnya terdiri atas mandor dan pengawas yang dipilih oleh manajemen level menengah. Mereka biasanya juga disebut dengan tingkat Supervisor atau pengawas. bahkan mereka pula dikenal sebagai manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen yang lebih tinggi. Manajemen tingkat yang paling bawah ini melaksanakan beberapa aktivitas seperti berikut ini: Mengarahkan karyawan atau pekerja Mengembangkan moral kepada para karyawan Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau pekerja Manajemen tingkat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengendalikan dan mengarahkan pekerja Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. tidak menyusun rencana jangka panjang Mempunyai kewenangan yang terbatasi namun tanggung jawab yang penting untuk mendapatkan pekerjaan yang dijalankan dari pekerja. Manajemen lini pertama ini dengan teratur harus memberi laporan dan bertanggung jawab secara langsung kepada manajemen level menengah Manajemen lini pertama ini juga membutuhkan keterampilan yang bersifat lebih teknikal dan kemampuan dalam berkomunikasi. Keahlian Manajemen Manajemen dalam tingkatan atau level manapun harus mempunyai kemampuan untuk berhasil, juga termasuk kemampuan bekerja bersama sama didalam sebuah tim, kemampuan menyusun perencanaan dan pelaksanaan rencana jangka panjang, berani menghadapi dan mengambil resiko serta keahlian interpersonal. Umumnya, secara mendasar keahlian manajemen bisa dikelompokkan menjadi tiga, seperti berikut: 1. Keahlian Teknis | Technical Skill Keahlian teknis adalah kemampuan manajemen untuk mempergunakan prosedur, teknik serta pengetahuan pada bidang khusus. Keahlian teknis ini sangat diperlukan oleh seorang manajer di lini pertama atau manajer yang berada pada tingkatan terendah karena manajer dilini ini seringkali terlibat secara langsung dengan para pekerja yang menjalankan atau mengoperasikan mesin, salesman atau bahkan programer yang memerlukan pengarahan untuk menyelesaikan tugas tugas mereka yang kompleks 2. Keahlian Interpersonal | Interpersonal Skill Keahlian interpersonal maksudnya adalah keahlian untuk bekerja secara bersama sama, memahami serta memotivasi orang lain secara individu atau didalam kelompok. Semisal kemampuan dalam berkomunikasi, memimpin, memberikan motivasi kerja kepada para karyawan untuk menyelesaikan tugas tugas yang ada. Selain itu mereka harus rajin berinteraksi dengan para atasan ataupun orang lain yang berada diluar wilayah kerja mereka 3. Keahlian Konseptual | Conseptual Skill Keahlian konseptual merupakan kemampuan dalam mengkoordinir dan mengintegrasikan seluruh kepentingan kepentingan serta kegiatan organisasi. Keahlian ini sangat penting untuk manajemen puncak. Kemampuan skill seorang manajer dalam usahanya untuk naik ke level yang lebih tinggi lagi tergantung kepada kemampuannya dalam memahami peran kerja departemen yang lain semisal keuangan, personalia, produksi, marketing dan yang lainnya Keahlian Tambahan Masih ada keahlian keahlian manajemen yang lain selain keahlian teknis, keahian interpersonal serta keahlian konseptual yaitu 4 keahlian tambahan yang mestinya dimiliki oleh seorang manajer yang handal, 4 keahlian tersebut sebagai berikut: 1. Keahlian Diagnosis Seorang manajer harusnya mampu untuk menganalisa sebuah masalah yang ada pada organisasi serta mengembangkan solusinya. Jika manajer tidak mampun untuk mengdiagnosis sebuah masalah, maka bisa saja manajer tersebut bukanlah manajer yang berprestasi yang bisa diandalkan untuk naik ke jenjang level yang lebih tinggi 2. Keahlian Komunikasi Manajer harus bisa menyalurkan sebuah ide dan menginformasi kepada yang lain. Bukan hanya itu seorang manajer juga bisa menerima sebuah ide dan informasi dari orang lain secara baik sehingga nantinya manajer bisa mengkoordinasikan pekerjaan pada rekan rekan kerja satu timnya. Tanpa ilmu kemampuan komunikasi yang bagus, manajer akan kesulitan dalam menghidupkan kerja sama tim. 3. Keahlian Manajemen Waktu Manajemen waktu wajib dikuasai oleh seorang manajer yang handal, manajemen harus mampu memprioritaskan pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya. membagi pekerjaan dan bekerja secara efektif dan efisien sehingga pekerjaan bisa dengan cepat terselesaikan 4. Keahlian Pengambilan Keputusan manajemen harus sanggup mengambil sebuah keputusan, setelah mendiagnosa dan menganalisa sebuah permasalahan, seorang manajer yang handal harus mampu mengambil sebuah keputusan yang cepat, tepat, efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada dan mampu mengambangkan menjadi peluang yang amat berharga. Sumber:http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/tingkatan-manajemen.html

Pengertian Manajemen Keuangan (Finacial Management)

Pembahasan MANAJEMEN KEUANGAN Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan merupakan salah satu bagian utama dari ilmu manajemen. Pengertian Manajemen Keuangan adalah semua aktivitas entitas bisnis (organisasi) dalam kerangka penggunaan serta pengalokasian dana entitas bisnis (perusahaan) dengan efisien. pengertian ini mengalami berbagai perkembangan berawal dari pengertian yang hanya sekedar mengutamakan kegiatan mendapatkan / memperoleh dana saja hingga mencakup kegiatan mendapatkan, penggunaan dana hingga pengelolaan atas aset (aktiva). pengertian manajemen keuangan manajemen keuangan Baca juga artikel sebelumnya : Pengertian Manajemen George R Terry menyebutkan ada empat aktivitas yang sering kali dikenal dengan POAC yang berakronim Planning - Organizing - Actuating - dan Controling. Pengertian Manajemen Keuangan menurut para ahli Ada beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Manajemen Keuangan: James Van Horne, menyatakan: semua kegiatan atau aktivitas yang berhubungan langsung dengan perolehan, pendanan serta pengelolaan aset (aktiva) dengan tujuan yang menyeluruh. Suad Husnan, berpendapat bahwa: Manajemen keuangan adalah manajemen terhahap semua fungsi keuangan Bambang Riyanto, mendefinisikan : Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan upaya memperoleh dana yang dibutuhkan dengan biaya yang seminimal mungkin dan syarat yang menguntunggkan serta uapay untuk mempergunakan dana yang diperoleh tersebut secara efisien dan efektif Liefman menyatakan: Definisi manajemen keuangan adalah upaya penyediaan uang dan mempergunakan dana tersebut untuk mendapatkan aset (aktiva) Seperti yang disebut diawal tadi, dengan melihat beberapa pengertian diatas, pengertian manajemen keuangan secara sederhana adalah suatu proses dalam aktivitas keuangan perusahaan, dimulai dari cara memperoleh dana dan mempergunakannya. penggunaannya harus tepat sasaran, efisien, dan efektif supaya tujuan keuangan perusahaan yang sudah ditetapkan dalam perencanaan bisa terwujud. Prinsip Manajemen Keuangan Manajemen keuangan tidak hanya sekedar pencatatan akuntansi saja. manajemen keuangan adalah bagian yang penting dan tidak bisa dianggap sebagai suatu kegiatan tersendiri yang menjadi bagian dari pekerjaan orang-orang keuangan. Manajemen Keuangan dalam prakteknya merupakan aktivitas yang dilakukan dan muncul dalam rangka untuk menyehatkan keuangan perusahaan atau organisasi. maka dari itu, dalam membuat sebuah sistem manajemen keuangan, kita membutuhkan prinsip prinsip ini yang menjadi dasarnya, diantarnya:. Consistency (Konsistensi) dalam prinsip konsistensi ini, suatu sistam serta kebijakan keuangan perusahaan haruslah konsisten, tidak berubah dari periode ke periode, namun perlu diingat bahwa sistem keuangan bukan berarti tidak boleh dilakukan penyesuaian bila ada suatu perubahan yang signifikan didalam perusahaan. pendekatan keuangan yang tidak konsisten bisa menjadi tanda bahwa ada manipulasi pada pengelolaan keuangan perusahaan. Accountability (Akuntabilitas) Prinsip ini adalah suatu kewajiban hukum ataupun moral, yang melekat kepada individu, kelompok ataupun perusahaan untuk memebri penjelasan bagaimana dana ataupun kewenangan yang telah diberikan kepada pihak ke-3 dipergunakan. pihak pihak harus bisa memberi penjelasan tentang penggunaan sumber daya dan apa saja yang sudah dicapai sebagai suatu bentuk pertanggung-jawaban kepada pihak pihak yang berkepentingan, agar semua tahu bagaimana kewenangan dan dana yang dimiliki itu dipergunakan. Transparancy (Transparansi) manajemen harusnya terbuka terhadap pekerjaannya, memberikan informasi tentang rencana dan segala aktivitas kepada yang berkepentingan, termasuk memberikan laporan keuangan yang wajar, lengkap, tepat waktu dan akurat yagn bisa diakses dengan mudah oleh yang berkepentingan, apabila tidak transparan, maka ini bisa mengindikasikan manajemen telah menyembunyikan sesuatu. Viability (Kelangsungan Hidup) Supaya kesehatan keuangan perusahaan terjaga, semua pengeluaran operasional ataupun ditingkat yang strategis harus disesuaikan dengan dana yang ada. kelangsungan hidup entitas merupakan ukuran suatu tingkat keamanan serta keberlanjutan keuangan perusahaan. manajemen keuangan harus menyusun rencana keuangan dimana menunjukkan bagaimana suatu perusahaan bisa menjalankan rencana strategisnya guna memenuhi kebutuhan keuangan. Integrity (Integritas) Setiap individu harus memiliki tingkat integritas yang mumpuni dalam menjalankan kegiatan operasional. selain itu catatan dan laporan keuangan harus terjaga intergritasnya dengan kelengkapan dan tingkat keakuratan suatu pencatatan keuangan Stewardship (Pengelolaan Manajemen keuangan harus bisa mengelola dengan mumpuni dana yang sudah didapat dan memberikan jaminan bahwa dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk merealisasikan tujuan yang sudah ditetapkan. dalam prakteknya, manajemen bisa melakukan bisa berhati hati dalam membuat perencanaan strategis, mengidentifikasikan resiko keuangan yang ada serta menyusun dan membuat sistem pengendalian keuangan yang sesuai. Accounting Standards (Standar Akuntansi) Sistem akuntansi keuangan yang dipakai harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar aturan akuntansi yang berlaku. agar laporan keuangan yang dihasilkan bisa dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh semua pihak pihak yang berkepentingan. Konsep Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah manajemen mengenai fungsi keuangan, dan fungsi manajemen keuangan merupakan bagaimana mempergunakan serta menempatkan dana yang ada. fungsi fungsi yang ada dalam perusahaan harusnya dilaksanakan dengan baik mengingat fungsi fungsi yang ada saling berkaitan satu sama lain. Seperti telah dibahas diatas, Manajemen keuangan memiliki tiga kegiatan yang utama Perolehan Dana, merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh sumber dana, ntah itu berasal dari internal perusahaan ataupun bersumber dari eksternal perusahaan Penggunaan Dana, suatu aktivitas menggunakan atau menginvestasikan dana yang ada pada berbagai bentuk aset Pengelolaan Aset (Aktiva), aktivitas ini adalah kegiatan yang dilakukan setelah dana telah didapat dan telah diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset (atkiva), dana harus dikelola secara efektif dan efisien. Jadi, dengan aktivitas aktivitas diatas tersebut, dengan kata lain fungsi pengambilan keputusan manajemen keuangan adalah keputusan mengenai pendanaan, investasi dan manajemen aset (aktiva) Tujuan Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan bertujuan memaksimalkan nilai dari perusahaan. manajemen harus bisa menekan perputaran uang yang bisa menghindarkan dari aktivitas yang tidak diinginknan. perlu diingat, tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan atau menambah kesejahteraan para pemilik perusahaan. saham yang beredar adalah bukti kepemilikan, kesejahteraan para pemilik direfleksikan dari harga pasar perusahaan itu, harga perusahaan tersebut adalah buah dari keputusan manajemen mengenai keputusan untuk investasi, keputusan dalam pendanaan serta aktivitasnya dalam memanage aktiva, keputusan keputusan tersebut akan berdampak pada harga saham para pemilik perusahaan. Fungsi Manajemen Keuangan Investment Decision (Keputusan Investasi) Investasi berarti penanaman modal pada aset riil ataupun aset finansial (surat berharga), keputusan investasi ini adalah suatu keputusan terhadap aset apa yang nantinya akan dikelola entitas/perusahaan. keputusan ini yang strategis ini akan berpegnaruh secara langsung terhadap besar kecilnya rentabilitas investasi serta aliran dana perusaan pada masa mendatang. Financing Decision (Fungsi Pendanaan) Keputusan mengenai pendanaan ialah dengan mempelajari berbagai sumber dana perusahaan, dalam laporan keuangan berada dalam sisi pasiva. keputusan ini harus memperhatikan sumber dana dengan biaya seminimal mungkin dan juga syarat yang bisa menguntungkan baik itu berasal dari internal perusahaan maupun sumber dana yang berasal dari luar perusahaan (eksternal). Deviden Decision (Keputusan Deviden) Dalam fungsi ini, keputusan biasanya menyangkut hal hal seperti: Besaran prosentase laba yang akan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk kas tingkat stabilitas deviden yang akan dibagikan oleh manajemen stock devidend, (dividen saham) stock split (pemecahan saham) Penarikan saham yang telah beredar Sebagai tambahan berikut saya berikan hal hal sedikit mendetail yang dilakukan oleh manajemen keuangan: Perencanaan atas Keuangan, manajemen keuangan menyusun rencana pemasukan serta pengeluaraan dana dan juga aktivitas yang lain pada periode tertentu Melakukan Penganggaran keuangan perusahaan, ini adalah tindak lanjut atas perencanaan keuangan dengan menyusun lebih detail lagi semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan Pengelolaan Keuangan perusahaan, dalam hal ini, manajemen keuangan mempergunakan dana yang ada dalam perusahaan untuk memaksimalkannya dengan berbagai cara yang bisa ditempuh Pencarian sumber dana, manajemen keuangan berusaha mencari sumber dana perusahaan yang akan digunakan kegiatan operasional perusahaan Penyimpanan Keuangan, manajemen keuangan menyimpan untuk mengamankan dana perusahaan yang telah dikumpulkan. Pengendalian atas keuangan, manajemen keuangan mengevaluasi dan memperbaiki suatu sistem keuangan yang ada dalam perusahaan yang dirasa belum mumpuni Melakukan pemeriksaan keuangan, internal audit atas laporan keuangan perusahaan dilakukan oleh manajemen keuangan untuk memastikan tidak adanya penyimpangan yang merugikan terjadi Pelaporan keuangan perusahaan, manajemen keuangan menyediakan informasi keuangan tentang kondisi kekinian keuangan perusahaan yang bisa dijadikan bahan evaluasi nantinya. Fungsi Manajemen keuangan lainnya jika dikaitkan dengan beberapa hal diatas: Pengawasan terhadap biaya Penetapan atas kebijakan harga Peramalan laba dimasa mendatang pengukuran atau penjajakan biaya untuk modal kerja Baiklah, cukup artikel tentang basic mengenai Manajemen Keuangan. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/manajemen-keuangan-finance-management.html

Apakah itu Petty Cash?

Apa itu Petty Cash ? (Kas Kecil) Pengertian Kas Kecil - suatu hari kawan saya yang sedang kerja di sebuah perusahaan lumayan besar, disuruh beli minuman, camilan, dan beberapa alat tulis oleh bosnya karena secara mendadak ada relasi bisnis yang lumayan penting buat bosnya datang ke kantornya. belilah si teman saya itu, tapi sebelumnya dia minta uang ke staff bendahara dulu.. selesai masalah Namun teman saya itu bertanya, kok gampang banget ambil uang di kantornya? untuk keperluan beli camilan? apa emang di alokasikan atau campur2 uangnya bosnya? nah untuk itulah kita akan berbicara kas kecil atau yang juga disebut petty cash petty cash kas kecil atau petty cash Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash Pengertian Kas kecil atau petty cash adalah uang yang dicadangkan oleh entitas bisnis/perusahaan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin namun jumlah nominalnya relatife kecil, serta tidak material. Petty Cash mempunyai beberapa karakteristik yaitu : Jumlah nominalnya dibatasi, tidak lebih ataupun tidak kurang dari jumlah nominal tertentu yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing - masing perusahaan menetapkan jumlah nominal yang berbeda beda sesuai dengan kebijakan dan skala operasional perusahaan. Digunakan untuk mendanai transaksi yang bernominal kecil yang rutin terjadi setiap hari, ribet juga kan kalau misalnya ada keperluan seperti keperluan ATK yang jumlahnya tidak seberapa dan tiap saat selalu keluar biayanya jika harus mengambil uang harus berprosedur prosedur dulu? Tujuan Kas Kecil Ada beberapa tujuan dibentuknya Kas Kecil, berikut diantaranya: Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh suatu bagian di kantor Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak. Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan. Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya. Pembayaran Kas Kecil Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk suatu hal seperti berikut: Pengeluaran kas kecil biasanya telah ditentukan batas maksimalnya setiap terjadi pengeluaran Pengeluaran tidak diperbolehkan untuk pemberian pinjaman (utang) kepada staf Bukti pengeluaran kas kecil harus ditanda-tangani oleh bagian pemengang petty cash Apabila ada bukti pembayaran, semisal kuitansi, faktur atau bukti pendukung yang lain harus dilampirkan juga pada bukti pengeluaran kas. Pengisian Kas Kecil Jadi apabila jumlah nominal uang yang terdapat dalam akun kas kecil telah menipis, maka dana kas kecil harus diisi lagi dengan cara sebagai berikut: Pemegang petty cash mengajukan permintaan kepada bendahara kas Pemegang petty cash menyiapkan daftar pengeluaran yang telah dilampiri bukti transaksi atas pengeluaran kas kecil. Jika telah sesuai dengan ketentuan, bendahara kas memberikan tanda persetujuan kepada formulir permintaan tersebut dan memberi dana sebesar jumlah nominal kas kecil yang sudah dikeluarkan. Metode Pencatatan Petty Cash | Kas Kecil Didalam akuntansi, ada dua metode yang umumnya digunakan dalam pencatatan kas kecil Sistem Dana Tetap | Imprest Fund System Metode Sistem Dana Tetap ini merupakan metode pembukuan kas kecil dimana rekening kas kecil jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang petty cash tidak serta merta langsung mencatatnya, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya. Dan pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, apabila dana petty cash hampir habis, baru dilakukan pencatatan pembukuan berdasarkan pada bukti transaksi pengeluaran yang telah dikumpulkan, kemudian pemegang kas kecil melakukan pengajuan pembentukan kembali dana kas kecil kepada bendahara kas sebesar nominal yang telah dikeluarkan menurut pembukuan dan bukti transaksi pengeluaran, sehingga jumlah nominal dana kas kecil tetap seperti jumlah kas kecil semula. Langkah-langkah operasional metode impress sbb: Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diberi sejumlah uang tunai yang nantinya untuk pembayaran atas pengeluaran yang diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan dalam dalam waktu tertentu. Dana kas kecil dipergunakan untuk pembayaran transaksi pengeluaran . Setelah dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk kembali dana kas kecil, mengisinya sebesar jumlah nominal pengeluaran yang terjadi. Untuk contoh soal, silahkan baca di contoh soal kas kecil metode impress Sistem Dana Berubah | Fluctuation Fund System Sistem dana berubah atau sering disebut juga sistem fluktuasi. Nah, sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika pertama kali membuat kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah nominal kas kecil sebesar Rp 5 Juta kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi kembali. Ketika waktu pengisian, jika perusahaan menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah kas kecil harus sama jumlahnya dengan saldo awal kas kecil. Namun pada metode sistem dana berubah (dana mengambnag), jumlah pengisian kembali kas kecil tidak harus sama dengan jumlah nominal saldo awalnya, jadi bisa kurang maupun lebih. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2014/12/kas-kecil-petty-cash.html

Kas Kecil Metode Impress

Kas Kecil Metode Impress | Contoh Soal Metode Impress Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai Kas Kecil kali ini saya akan melanjutkan dengan contoh soal mengenai kas kecil metode Imprest Sekilas mengenai Kas Kecil Metode Imprest atau disebut juga sistem dana tetap Imprest Fund System atau Sistem Dana Tetap Adalah metode pembukuan petty cash dimana jumlah rekening kas kecilnya tidak berubah alias tetap. apabila terjadi pengeluaran kas kecil, pemegang petty cash tidak serta merta melalukan pencatatan atas transaksinya, tetapi sebatas mengumpulkan bukti bukti transaksi pengeluaran. Jika dana petty cas mau habis barulah pemegang kas kecil pencatatan transaksi dengan berdasar bukti transaksi ekonomi yang telah dikumpulkan, lalu kemudian mengajukan pembentukan kembali dana cas kecil pada bendahara yang nominalnya sesuai dengan pembukuan dan bukti transaksi, sehingga jumlah dana kas kecilnya sama seperti semula. Langkah langkah operasional kas kecil metode imprest : Pembentukan dana kas kecil, pemegang petty cash diberi sejumlah uang guna pembayaran transaksi atau pengeluaran yang tidak material yang diprediksi bisa memenuhi kebutuhan dengan jangka waktu tertentu. Penggunaan kas kecil untuk pembayaran transaksi pengeluaran pengeluaran. Saat dana kas kecil tidak ada (habis), kas kecil diisi kembali dengan jumlah nominal yang sama dengan jumlah pengeluaran atas transaksi yang terjadi Contoh Soal Kas Kecil Metode Imprest | Sistem Dana Tetap PT Astria Bersama menetapkan kas kecil untuk pembayaran pengeluaran dalam nominal yang kecil. Kas kecil tersebut dimulai pada tanggal 1 Januari 2015 dengan menerima uang sebesar Rp 2.500.000 dari akun kas. berikutnya, kas kecil akan diisi lagi pada setiap tanggal 15 dan 30. Transaksi transaksi pengeluaran yang menggunakan kas kecil selama bulan Januari 2015 adalah sebagai berikut: 03 januari Dibeli materai Rp 300.000 08 januari Pembayaran beban listrik Rp 320.000 dan air Rp 280.000 11 januari Dibayar biaya iklan di koran jawa pos Rp 250.000 14 januari Kas kecil dianggap terlalu besar Rp 500.000 sehingga disetor kembali ke kas 15 januari Dana kas kecil diisi kembali. 19 januari Dibayar biaya angkut pembelian Rp 240.000 21 januari Dibayar biaya telepon Rp 360.000 29 januari Dibayar untuk biaya pengobatan staf yang sakit Rp 200.000 30 januari Dana kas kecil diisi kembali. Catatlah Jurnal umum, dengan menggunakan Metode Impress Tanggal Keterangan Debit Kredit [ Pembentukan dana Kas Kecil ] 01/01/2015 Kas Kecil Rp2.500.000 Kas Rp2.500.000 [pengeluaran kas kecil tidak dicatat saat terjadi transaksi] 03/01/2015 ------ ------ ------ ------ 08/01/2015 ------ ------ ------ ------ 11/01/2015 ------ ------ ------ ------ [Penurunan saldo' kas kecil dan dikembalikan ke akun kas] 14/12/2014 Kas Rp500.000 Kas Kecil Rp500.000 [ Pengisian kembali dana kas kecil ] 15/12/2014 Perlengkapan Kantor Rp300.000 Biaya Listrik Rp320.000 Biaya Air Rp280.000 Biaya Iklan Rp250.000 Kas Rp1.150.000 [pengeluaran kas kecil tidak dicatat saat terjadi transaksi] 19/01/2015 ------ ------ ------ ------ 21/01/2015 ------ ------ ------ ------ 29/01/2015 ------ ------ ------ ------ [ pengisian dana kas kecil ] 30/01/2015 B. Angkut Rp240.000 Biaya Telepon Rp360.000 B rupa rupa Rp200.000 Kas Rp800.000 Demikian Contoh Soal Kas Kecil Metode Imprest apabila ada yang salah baik dalam pencatatan, jumlah ataupun penulisan, silahkan koreksi dengan berkomentar. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/01/kas-kecil-metode-impres-contoh-soal.html

Kas Kecil Metode Fluktuasi

Kas Kecil Metode Fluktuasi | Contoh Soal Sistem Fluktuasi Sebelumnya telah dibahas pengertian kas kecil dan kas kecil metode impres kali ini yang akan kita bahas tentang tentang kas kecil sistem flutuasi kas kecil metode sistem fluktuasi, atau yang juga banyak disebut sebagai: Fluctuation Fund System (Sistem dana Berubah) Pada sistem dana berubah ini menyatakan bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan namun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya ketika manajemen membuat keputusan pertama kali perusahaan menetapkan nominal kas kecil sebesar Rp 5 Juta, Lalu kas kecil tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan lalu kemudian kas kecil diisi kembali. Saat pengisian kembali, jika menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah nominal kas kecil harus sama dengan jumlah kas kecil awal (saldo awal) sedangkan jika pada kas kecil sistem fluktuasi, jumlah nominal pengisian kas kecilnya tidak harus sama dengan saldo awalnya, tapi bisa kurang maupun bisa lebih. Contoh Soal pencatatan kas kecil sistem flutuasi PT Astria Bersama menyelenggarakan kas kecil untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil. Kas tersebut mulai dibuka pada tanggal 2 Desember 2014 dengan menerima uang sebanyak Rp 4.000.000 dari Kas. Untuk selanjutnya kas kecil diisi setiap tanggal 15 dan 30. Transaksi yang berhubungan dengan kas kecil selama bulan desember 2014 adalah sebagai berikut: 3 desember Dibeli materai Rp 300.000 8 desember Dibayar rekening listrik Rp 320.000 dan air Rp 230.000 11 desember Dibayar biaya iklan pada harian kompas Rp 250.000 14 desember Dana kas kecil dianggap terlalu besar Rp 500.000 disetor kembali ke kas 15 desember Dana kas kecil diisi kembali. 19 desember Dibayar biaya angkut pembelian Rp 240.000 21 desember Dibayar biaya telepon Rp 350.000 27 desember Dibeli perlengkapan kantor Rp 650.000 29 desember Dibayar untuk pengobatan karyawan yang sakit Rp 200.000 29 desember Dibayar biaya angkut barang Rp 130.000 30 desember Dana kas kecil diisi kembali. Diminta: Buatlah Jurnal umum, jika menggunakan Metode Fluktuasi (Fluctuation Fund System) Tanggal Keterangan Debit Kredit [ Pembentukan dana Kas Kecil ] 02/12/2014 KasKecil Rp4.000.000 Kas Rp4.000.000 [ pengeluaran dana kas kecil langsung di catat ] 03/12/2014 Perlengkapan Kantor Rp300.000 Kas Kecil Rp300.000 08/12/2014 Biaya Listrik Rp320.000 BiayaAir Rp230.000 Kas Kecil Rp550.000 11/12/2014 Biaya Iklan Rp250.000 Kas Kecil Rp250.000 [ Penurunan saldo kas kecil ] 14/12/2014 Kas Rp500.000 Kas Kecil Rp500.000 [ Pengisian kembali dana kas kecil ] 15/12/2014 KasKecil Rp1.100.000 Kas Rp1.100.000 [ pencatatan pengeluaran kas kecil ] 19/12/2014 | Biaya angkut Rp240.000 Kas Kecil Rp240.000 21/12/2014 | Biaya Telepon Rp350.000 Kas Kecil Rp350.000 27/12/2014 | Perlengkapan Kantor Rp650.000 Kas Kecil Rp650.000 29/12/2014 | Biaya Rupa rupa Rp200.000 Kas Kecil Rp200.000 29/12/2014 | Biaya angkut Rp 130.00 Kas Kecil Rp130.000 [ pengisian kembali dana kas kecil ] 30/12/2014 | KasKecil Rp1.570.000 Kas Rp1.570.000 Demikian contoh soal kas kecil metode fluktuasi apabila ada yang salah baik dalam pencatatan, jumlah ataupun penulisan, silahkan koreksi dengan berkomentar. Baca juga contoh soal kas kecil metode impress. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/01/kas-kecil-metode-sistem-fluktuasi.html

Pengertian Kas dalan Akuntansi

Seperti Ini PENGERTIAN KAS dalam Akuntansi Pengertian Kas - Istilah kas atau yang juga sering ditulis cash sudah seringkali kita dengar, familiar ditelinga yang memiliki arti tunai atau dibayar secara langsung menggunakan uang. Lawan kata kas (cash) adalah kredit (dibayarkan kemudian, ntah itu dicicil atau dibayar sekaligus). pengertian kas KAS Di dalam pengertian akuntansi, Kas atau cash merupakan sebuah sebutan untuk account (rekening) yang sifatnya paling lancar dalam kelompok asset (aktiva) Didalam penerapan bookkeepping (pembukuan), kas dipecah/dibagi lagi menjadi beberapa rekening (account), dengan beberapa variasi Ada yang membagi : Petty Cash (Kas Kecil) dan General Cash (Kas Umum) Petty Cash (Kas Keci) ldan Checking Account (Kas Bank) Juga ada pula yang membagi Petty Cash (Kas Kecil), Cash Bank A, Bank B Pemecahan akun kas ini dimaksudkan agar mempermudah pengawasan dan proses pemeriksaan, sehubungan dengan pen-distribusi-an kas itu sendiri. Umumnya, pemecahan rekening akun kas ini terjadi hingga pada tingkatan general ledger (buku besar) saja, dan sedangkan pada Neraca umumnya dijadikan satu kelompok saja yaitu akun Kas (Cash). Ini dilakukan supaya laporannya menjadi lebih sederhana serta mudah dipahami bagi pengguna laporan Lalu, bagaimana hubungan antara Kas/Cash (account) dengan "kas" (Cash : tunai)? Tentu saja sangat berhubungan Cash payment merupakan pembayaran yang berasal dari kas (Cash Account), yang berarti atas sebuah transaksi pembayaran yang menggunakan/berbasis Cash Payment akan mempengaruhi Cash Account (rekening kas) Pengertian Kas menurut Ahli Pengertian kas adalah modal kerja yang sifatnya sangat likuid (lancar). Semakin besar jumlah nominal kas yang terdapat pada suatu perusahaan artinya makin tinggi tingkat likuiditasnya. Dalam akuntansi, kas diklasifikasikan kedalam Aktiva Lancar Ikan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kas sebagai berikut: “Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau setara kas (Cash Equivalent) adalah sebuah investasi yang bersifat sangat likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang signifikan”. Ini menandakan bahwa perusahaan memiliki resiko yang relatif lebih kecil untuk tidak bisa memenuhi kewajiban (hutang) finansialnya. Namun hal ini tidak berarti sebuah perusahaan harus terus berusaha mempertahankan persediaan kas dengan jumlah yang sangat besar, karena makin besar rekening kas itu artinya makin besar dana yang menganggur (tidak digunakan) dan nantinya akan memperkecil laba perusahaan yang akan didapat. Pun sebaliknya apabila perusahaan hanya mengejar aktivitas mencari laba/keuntungan saja tanpa memperhitungkan faktor yang lainnya maka seluruh kas yang dimiliki akan dalam keadaan bekerja (digunakan). Apabila ini terjadi, artinya perusahaan akan mengalami posisi illikuid (tidak lancar) jika sewaktu waktu ada penagihan kewajiban (hutang) yang jatuh tempo dan perusahaan tidak sanggup untuk membayar dikarenakan tidak memiliki persediaan kas baik di bank ataupun di brankas perusahaan. Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-kas.html#more

Persamaan Dasar Akuntansi

Mudahnya Persamaan Dasar Akuntansi Persamaan Dasar Akuntansi - Pemahaman mengenai prinsip pembukuan dan akuntansi bisa jadi sangat penting bagi siapapun yang tertarik untuk berkecimpung atau berkarir dalam bidang akuntansi dan keuangan, termasuk juga para pelaku bisnis. Pada dasarnya, dilihat dari pengertian akuntansi, tujuan dari akuntansi tidak lain adalah untuk memberi informasi tentang posisi keuangan suatu bisnis atau usaha. Informasi tentang posisi keuangan ini sangat diperlukan oleh pemilik bisnis, manajer, kreditor, dan juga termasuk pemerintah melalui ditjen pajak, bea cukai atau lembaga yang lain yang berkepentingan. Seseorang yang melaksanakan kegiatan pencatatan transaksi yang terjadi didalam suatu usaha disebut dengan Pegawai Akunting atau pegawai pembukuan, atau kadang bookeeper. Sedangkan untuk proses meng-klasifikasi-kan, meringkas transaksi yang terjadi dan menafsirkan efek yang ditimbulkan umumnya dilakukan oleh seorang Akuntan. Jadi dapat dikatakan, proses pencatatan transaksi dijalankan oleh pegawai pembukuan, dan sedangkan pekerjaan interpretasinya dilakukan oleh seorang Akuntan. persamaan dasar akuntansi Persamaan Dasar Akuntansi Persamaan Dasar Akuntansi dan Elemen Dasar Posisi Keuangan Posisi atau kondisi keuangan perusahaan - dalam Akuntansi umumnya disebut Neraca - ditunjukan dengan sebuah formula atau rumus yang disebut dengan Persamaan Dasar Akuntansi. Rumus dasar ini merupakan hubungan saling keterkaitan antara: Aktiva (Asset) dengan Kewajiban/Hutang (Liability) dan Modal (Capital) Aset (Asset) Aset atau Aktiva merupakan Kekayaan yang dimilikii perusahaan yang ditunjukan dengan nilai uang tertentu, contohnya: Cash (kas), Inventory (Persediaan), Building (Gedung), dan Equipment (Peralatan) Kewajiban (Liability) Jumlah hutang kepada lihak luar, contohnya: surat utang, utang, utang obligasi. Modal (Capital) Kepentingan investor atau pemilik dalam suatu perusahaan yang ditunjukan dengan cara memberikan/menyetor uang atau suatu bentuk kekayaan yang lain. Modal biasanya juga disebut dengan Ekuitas Pemilik (Owner Equity). Ke-3 elemen dasar diatas ini saling terkait satu dengan yang lainnya dalam sebuah hubungan yang disebut dengan Persamaan Akuntansi. Persamaan akuntansi ini menyatakan kesamaan asset di satu sisi dengan klaim para kreditor dan pemilik (owner) pada sisi lainnya. Dalam bentuk rumus/formula menjadi: Aktiva = Liabilities + Owner Equity atau Aktiva = Kewajiban (Utang) + Ekuitas Pemilik (Modal) Perlu diingat: Persamaan akuntansi, Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik harus seimbang jumlahnya setelah setiap terjadi transaksi. Misalnya: Selama bulan Juli, Bapak Ali, seorang lawyer: Menginvestasikan uang sebesar Rp 5.000.000 untuk membuka praktik hukumnya. Membeli beberapa perlengkapan kantor secara kredit kepada vendor A sebesar Rp 500.000 Menerima uang kas (tunai) dengan nominal Rp 2.000.000 dari kliennya. Membayar Utang dengan mengeluarkan uang kas sebesar Rp 100.000 Melakukan Penarikan uang kas sebesar Rp 500.000 untuk keperluan pribadi. Transaksi diatas bisa dianalisa serta dicatat seperti ini: Aktiva = Kewajiban + Modal 1 Kas Pak Ali, Modal + 5.000.000 = + 5.000.000 2 Perlengkapan Utang + 500.000 = + 500.000 3 Kas Pendapatan +2.000.000 = + 2.000.000 4 Kas Utang - 100.000 = - 100.000 5 Kas Pak Ali, Modal - 500.000 = - 500.000 Berdasarkan contoh soal persamaan dasar akuntansi tersebut bisa kita lihat dengan jelas bahwa untuk tiap transaksi, ada 2 entri yang dibuat. Dan pada setiap akhir dari transaksi, persamaan dasar akuntansi tetap berada dalam kondisi yang seimbang (balance). Sumber: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/persamaan-dasar-akuntansi.html